Terancam Dialihkan dan Kuota Pupuk Dikurangi

Kamis 01-11-2018,09:12 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Redaksi

2.403 Ton Pupuk Subsidi Belum Ditebus

PALAS – Musim kemarau yang terjadi sekitar lima bulan (Mei-September) lalu di Kecamatan Palas berdampak pada penebusan pupuk bersubsidi melalui billing sistem. Berdasarkan catatan pihak Unit Pelaksana Teknis (UPT) Penyuluh Pertanian Kecamatan Palas, setidaknya sekitar 2.403 ton pupuk bersubsidi belum ditebus oleh petani diwilayah ini. Bahkan imbas dari tidak ditebusnya pupuk bersubsidi oleh petani akan berdampak pada pengalihan sisa alokasi pupuk bersubsidi dan pengurangan jumlah alokasi pupuk diwilayah itu pada tahun 2019. Kepada UPT Penyuluh Pertanian Kecamatan Palas Agus Santosa mengatakan, tahun 2018 masih ada sisa 2.403 ton pupuk bersubsidi yang belum ditebus oleh petani melaui billing sistem. Jenis pupuk bersubsidi yang belum ditebus petani seperti Urea, NPK dan Organik. “Masih ada sisa alokasi pupuk bersubsidi yang belum ditebus oleh kelompok tani melalui billing sistem yang seharusnya mulai ditebus pada bulan ini,” kata dia kepada Radar Lamse, Rabu (31/10). Agus menjelaskan, tahun 2018 di Kecamatan Palas mendapatkan jatah alokasi pupuk subsidi sebanyak 6.984 ton yang terdiri dari 3.064 ton NPK, 3.720 Urea dan 200 ton pupuk organik. “Keterlambatan penebusan ini desebabkan mundurnya proses tanam padi pada saat musim tanam gadu karena kesulitan air,” terangnya. Agus menerangkan, jika tidak segera dilakukan penebusan hal ini akan berdampak dengan pengalihan alokasi pupuk subsidi ke kecamatan lain. Bahkan, kata dia, hal ini akan berpengaruh berkurangnya jumlah alokasi pupuk subsidi di Kecamatan Palas di tahun depan. “Pihak distributor sudah mewanti-wanti untuk segera melakukan penebusan. Jika tidak, sisa alokasi 2.403 ton tersebut akan dialihkan ke kecamatan lain dan bahkan untuk tahun berikutnya jumlah alokasi akan berkurang,” tuturnya. Lebih lanjut Agus menerangkan, saat ini pihaknya masih melakukan pendataan jumlah pupuk bersubsidi yang ada di penyalur maupun di kelompok tani. “Saat ini kami masih melakukan pendataan kembali jumlah sisa alokasi. Harapan kami untuk petani yang sudah terdaftar dalam biling sistem segera melakukan penebusan,” tutupnya. (vid)
Tags :
Kategori :

Terkait