SMPN 1 dan SMPN 19 Pesawaran Jadi Pilot Project Sekolah Ramah Anak
GEDONGTATAAN - Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Kabupaten Pesawaran terus berupaya menjadikan kabupaten Pesawaran sebagai kabupaten layak anak.
Salah satunya menjadikan SMPN 1 dan SMPN 19 Pesawaran sebagai pilot project sekolah ramah anak serta Desa Paguyuban dan Desa Wiyono sebagai desa yang memiliki ruang atau taman untuk anak-anak.
\"Tempo hari pak bupati mendapat penghargaan atas komitmen beliau menjadikan Pesawaran sebagai kabupaten layak anak. Nah, saat ini kita berupaya meraih penghargaan dari Kementerian. Minimal penghargaan pratama sebelum menuju nindia,\" ungkap Kepal Dinas PPPA Pesawaran Binarti Bintang Senin (26/11).
Dikatakan, salah satilu kriteria untuk mendapat penghargaan kabupaten layak anak diantaranya harus ada sekolah ramah anak, puskesmas ramah anak dan taman bermain anak.
\"Nah, untuk sekolah ramah anak indikatornya kamar kecil harus terpisah dan bersih, ada lab bahasa, lab IPA, CCTV, kantin sehat dan kriteria lainnya,\" ucapnya.
Sedangkan, lanjut mantan kepala Kesbangpol Pesawaran ini, untuk pilot project puskesmas ramah anak yakni Puskemas Padangcermin. Sementara untuk taman bermain yang sudah ready terletak di Desa Paguyuban dan Desa Way Layap Gedongtataan.
\"Selain taman bermain anak, di desa tersebut harus tersedia perpustakaan, wifi gratis, posyandu dan fasiltas lainnya. Tentunya untuk mewujudkan hal itu, kita butuhkan sinergi antar OPD seperti Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Dinas Perpustakaan dan dinas lainnya,\" paparnya.
Lebih jauh Binarti menambahkan untuk mewujudkan kabupaten layak anak hampir semua OPD terlibat dan memiliki gugus tugas masing-masing sesuai tupoksinya. Dimana saat ini pihaknya telah menganggarkan untuk bantuan fasilitas permainan seperti jungkat jungkit, dan permainan lainnya untuk di Desa Paguyuban. Sedangkan untuk Desa Way Layap rencananya akan dibantu perpustakaan yang akan ditempatkan di taman bermain ramah anak di desa setempat.
\"Jadi semacam alun-alun desa sebagai tempat edukasi bagi anak-anak di desa. Dan disitu bisa diawasi orang tuanya. Kita target pada 2019 minimal kita meraih penghargaan pratama dari Kementerian,\" pungkasnya. (Esn)
Sumber: