316 Siswa Korban Tsunami Belajar Ditempat Darurat

316 Siswa Korban Tsunami Belajar Ditempat Darurat

KALIANDA – Sebanyak 316 siswa terdampak tsunami dipastikan tetap dapat mengikuti proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) ditempat darurat. Kepala Dinas Pendidikan Lampung Selatan Thomas Amirico memastikan ada tiga tempat yang menjadi pusat KBM bagi siswa yang terdampak tsunami. Tiga tempat tersebut berada di posko pengungsian tenis indoor Kalianda, SDN 1 Kunjir Kecamatan Rajabasa dan SDN 1 Way Urang Kecamatan Kalianda. “ Hari pertama KBM pasca tsunami berjalan lancar, para pengungsi yang berstatus pelajar tetap dapat mengeyam pendidikan dihari pertama tahun ajaran 2019 ini,” kata Thomas kepada Radar Lamsel, Senin (7/1). Dijelaskan bahwa  316 siswa tersebut juga meliputi relokasi SDN 1 kunjir yang digabungkan dengan SDN 2 Kunjir. Sebab lokal di SDN 2 Kunjir tak memadai untuk melakukan KBM. “ Di SDN 2 Kunjir terdapat 87 siswa dari kelas I sampai kelas VI, saat ini kami gabungkan KBM nya di SDN 1 Kunjir yang jumlah muridnya sebanyak 145 siswa artinya ad 232 siswa yang belajar di SDN 1 Kunjir ditahun ajaran 2019 ini. Sebab kondisi lokal di SDN 1 Kunjir masih memadai untuk digunakan KBM,” ucap Thomas. Khusus di posko pengungsian tenis indoor, dikatakan sebanyak 110 murid asal Desa Tejang Pulau Sebesi Kecamatan Rajabasa ditangani oleh 21 relawan pengajar. Para relawan kata Thomas meminta Disdik untuk memberikan kesempatan membantu menghilangkan trauma anak-anak pengungsi. “ Para guru disini diisi oleh 21 relawan yang siap membantu mengajar anak-anak disini. 110 siswa yang berada di posko pengungsian itu terdiri dari 76 siswa Sd, 16 siswa SMP dan 18 siswa SMA,” terangnya. Masih kata Thomas, pasca tsunami Disdik Lampung Selatan akan mencari lokasi untuk mendirikan sekolah baru yang hancur akibat tsunami. Persoalan ini kata dia masih akan dikaji kembali terkait ketersediaan lahan yang memungkinkan untuk dibangun sekolah. “ Untuk sementara proses KBM kita satukan dulu di SDN 1 Kunjir, disamping mengkaji ketersediaan lahan yang jauh dari bibir pantai guna memberikan rasa aman bagi anak-anak di Desa Kunjir dalam mengenyam pendidikan yang layak,” sebut dia. Lebih lanjut proses KBM darurat itu masih akan berlangsung hingga situasi berjalan normal. Saat ini Disdik Lamsel menggabungkan KBM dititik-titik pengungsian maupun di sekolah yang tidak mengalami kerusakan berat. “ Untuk saat ini penanganan masih berlangsung, hal ini juga telah diketahui oleh Plt. Bupati Lamsel dan sekkab Lamsel berdasar nota dinas per tanggal 4 Januari 2019,” tandasnya. (ver)

Sumber: