Anak Semata Wayang Menolak Dimandikan, Perabot untuk Menikah Juga Dibawa Kabur

Anak Semata Wayang Menolak Dimandikan,  Perabot untuk Menikah Juga Dibawa Kabur

Lima bulan sudah Hartati (35), warga Desa Kampung Baru, Kecamatan Penengahan, meninggalkan rumah. Keberadaannya yang tak diketahui hingga saat ini membuat psikologi keluarga terganggu. Utamanya, SF (16), anak semata wayang Hartati dan mantan suaminya, A. Syafaruddin. Laporan Edwin Apriandi, KALIANDA HINGGA kemarin Zaenamat (70), ayah Hartati (35) terus melakukan pencarian terhadap anaknya. Berbagai cara dilakukan laki-laki paruh baya itu. Mulai dari menghubungi sanak keluarga diluar daerah sampai mendatangi orang pintar. Hasilnya tetap nihil. Keluarga berharap Hartati kembali kerumah. Sebab, kepergian anaknya dengan seorang laki-laki bernama Taufik, meninggalkan beban psikologi terhadap keluarga. Terlebih ada gelagat yang tak beres ditunjukan Hartati sebelum pergi meninggalkan rumah. Dari cerita yang disampaikan keluarga, Hartati yang merupakan janda beranak satu ini sebenarnya sudah ingin menikah dengan laki-laki bernama AP. Pernikahannya batal lantaran Taufik membawa kabur perempuan yang berparas cantik tersebut. “Pokoknya kelakuan anak saya berubah setelah dimandikan di air terjun oleh Taufik. Kakaknya dan cucu saya juga sempat akan dimandikan. Tetapi cucu saya menolak karena mengetahui hal itu tidak benar,” ungkap Zaenamat saat menceritakan kronologis kaburnya Hartati dari rumah kepada Direktur LBH Kalianda M. Husni, Rabu (27/1). Sesuai rencana pernikahan Hartati dengan AP bakal digelar setelah lebaran Idul Fitri 2015 lalu. Terkait rencana itu, AP telah membeli semua perabotan rumah tangga yang ditempatkan di rumah kontrakan Hartati di Penengahan. Siapa sangka seluruh perabot itu justru ikut sirna bersama Hartati. “Saya memang tak mau berspekulasi. Tetapi kelakuan dan adabnya sudah tak lazim. Mungkin ini karena pengaruh dari laki-laki itu (Taufik’red),” kata dia. Saking terpengaruhnya, rencana dan niat untuk menikah bersama laki-laki bernama AP juga tak digubris. “Saya tidak tahu kok sampai bisa seperti itu,” ungkap Zaenamat. Zaenamat menceritakan Hartati memang sempat akan menikah dengan AP. Bahkan, waktu pernikahan sudah direncanakan. Namun, ditengah-tengah rencana pernikahan itu, Supri, salah seorang warga Pasuruan Kecamatan Penengahan datang untuk mempersunting Hartati untuk Taufik. Karena sudah memiliki komitmen dengan AP, Zaenamat menolak. Setelah adanya penolakan, Taufik lantas memandikan Hartati di air terjun malam-malam. “Selain dimandikan, sepertinya jiwa dan pikirannya juga disusupi,” ungkap Zaenamat. Menurut Zaenamat, ia akan tetap menerima Hartati dalam kondisi apapun. Ia akan meluruskan jalan hidup anaknya jika memang terjerumus kedalam aliran-aliran yang tidak benar. “Bagaimana pun anak saya. Tugas saya untuk meluruskan. Kami akan mencarinya. Ibu-nya sakit memikirkan dia. Kami hanya ingin Hartati pulang,” ungkap Zaenamat. Radar Lamsel sempat menghubungi AP dan memintai keterangannya. Melalui sambungan telepon, AP membenarkan bahwa dirinya sempat menjalin hubungan dan nyaris untuk menikah bersama Hartati. Bahkan, keseriusan hubungan itu ditunjukannya dengan niat untuk menikahi Hartati. “Ya, begitulah mas. Batal,” kata AP kepada Radar Lamsel. Setelah kepergian Hartati, AP mengaku pasrah. Ia menyerahkan semuanya kepada sang Khalik. Disinggung apakah saat ini dirinya sudah menikah dengan orang lain atau belum? AP menjawab belum. “Kalau memang masih jodoh, kenapa tidak. Tetapi kalau tidak, masak mau dipaksakan,” ungkap AP. (*)

Sumber: