Bangkitkan Pelaku UMKM Terdampak Tsunami di Lamsel
![Bangkitkan Pelaku UMKM Terdampak Tsunami di Lamsel](https://radarlamsel.disway.id/uploads/IMG-20190209-WA0018.jpg)
Kemenpar RI Gelar FGD-CC Pembiayaan Usaha Pariwisata
RAJABASA - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Republik Indonesia menggelar Focus Group Discussion dan Coaching Clinic (FGD-CC) Pembiayaan Usaha Pariwisata, di Objek Wisata Kahai Beach Hotel, Desa Batu Balak, Kecamatan Rajabasa, Sabtu (9/2). Kegiatan FGD-CC yang diikuti peserta sebanyak 60 orang terdiri dari para pelaku usaha pariwisata atau Usaha Menengah Kecil Mikro (UMKM) yang terdampak tsunami ini, sabagai upaya untuk membangkitkan kembali dunia pariwisata dikabupaten gerbang krakatau pasca tsunami selat sunda yang terjadi pada 22 Desember 2018. Deputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata Kemenpar RI Dadang Rizki Ratman mengatakan, kegiatan FGD-CC ini penting dilaksanakan untuk mencapai target pemulihan, sekaligus mengembangkan destinasi wisata di Lampung. \"Intinya untuk mencapai target pemulihan pasca tsunami melalui cara, seperti peningkatan perekonomian pelaku-pelaku usaha pariwisata dan UMKM di Lampung Selatan,\" ujar Dadang kepada wartawan, usai membuka acara Focus Group Discussion dan Coaching Clinic Pembiayaan Usaha Pariwisata, di Objek Wisata Kahai Beach Hotel. Dia menuturkan, tujuan Kemenpar menggelar FGD ini tidak lain adalah untuk menginisiasi sinergi antara pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten/kota dalam upaya memulihkan sektor pariwisata. \"FGD ini untuk menampung usulan masyarakat dan stakeholder terkait. Ini merupakan komitmen Kemenpar untuk melakukan pemulihan pariwisata di Provinsi Lampung, khusunya dikabupaten Lampung Selatan,\" katanya. Pada kesempatan itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Yuda Sukmarina, mewakili Plt. Bupati Lamsel Nanang Ermanto menyampaikan, pemerintah daerah menyambut baik dan mengucapkan terimakasih kepada Kemenpar RI atas dilaksanakannya kegitan FGD di Lampung Selatan. \"Harapannya melalui forum diskusi ini akan menjadi wahana untuk membuka wawasan bagi pemerintah daerah dan khsusnya para pelaku UMKM yang terdampak tsunami beberapa waktu lalu, untuk bangkit dan bersemangat kembali dalam menggeluti usahanya,\" kata Yuda Sukmarina. Diungkapkannya, secara umum kendala yang selama ini dihadapi oleh para pelaku UMKM adalah aspek permodalan dan pengembangan usahanya. Bahkan terkadang, untuk mendapatkan akses kredit perbankan mereka (pelaku UMKM) terkendala teknis dan nonteknis. \"Misalnya, UMKM tidak memiliki cukup agunan untuk mendapatkan kucuran dana dari perbankan. Selain itu, terbatasnya akses informasi ke perbankan,\" ungkapnya. Oleh karena itu, lanjut Rina sapaan akrab Kadisparbud Lamsel ini, pemkab Lamsel berharap melalui forum FGD Kementerian Pariwisata RI bisa memberikan kemudahan kepada para pelaku UMKM di Lamsel, khsusnya pada sektor pariwisata dalam hal pinjaman permodalan dengan proses yang mudah dan cepat serta bunga pinjaman yang rendah, sehingga para pelaku UMKM bisa kembali memulai usaha yang geluti selama ini. \"Kami berharap forum diskusi ini bisa menjadi proses pembelajaran bagi pelaku usaha agar mau dan mampu menolong dan mengorganisasikan dirinya dalam mengakses informasi pasar, teknologi, permodalan, dan sumberdaya lainnya, sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi usaha dan penghasilannya, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraanya,\" pungkasnya. (iwn)Sumber: