Isteri Didemo, Suami Angkat Bicara

Isteri Didemo, Suami Angkat Bicara

Romli Sebut Demo tak Ganggu Elektabilitas Keduanya

CANDIPURO –Kepemimpinan Dwi Haryani sebagai Kepala Desa (Kades) Cinta Mulya, Kecamatan Candipuro tengah jadi sorotan warganya sendiri. Aksi tersebut menuai komentar dari Anggota DPRD Lamsel dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) H. Romli. Suami dari Dwi Haryani itu akhirnya angkat bicara terkait protes puluhan warga yang diwarnai aksi bakar ban di depan Kantor Desa Cinta Mulya, Kamis (14/3) lalu. Romli menduga protes yang dilayangkan sekelompok orang tersebut beraroma Pilkades. Sebab, masa jabatan Kades Cintamulya tinggal menghitung bulan sementara saat ini belum ada kandidat yang muncul dari desa itu. “ Dikatakan aroma pilkades ya iya. Soalnya memang belum ada kandidat yang muncul didesa ini. Beda dengan desa-desa lain yang sudah bisa terlihat siapa melawan siapan,” ujar Romli kepada Radar Lamsel, Minggu (17/3). Romli yang baru tiba dari Surabaya, Jawa Timur usai menunaikan kewajiban sebagai legislator ini mengaku tak khawatir elektabilitas keduanya terganggu atas persoalan ini. “ Kalau bicara lektabilitas ini nggak mengganggu kok. Justru dengan adanya ini barisan akan semakin solid. Ditambah lagi apa yang disuarakan masyarakat itu akan kami evaluasi dan benahi, jadi tidak sampai mengganggu elektabilitas lah,” sebut Politikus PKB ini. Caleg PKB nomor urut 04 ini tak menyebut ada permainan lawan politik dari sesama partai pada peristiwa tersebut. Ia menduga justru kelompok yang protes berasal dari bendera yang berbeda. “ Identifikasinya ya bukan bendera hijau, tapi bendera kuning. Itulah mengapa saya optimis permasalahan ini tak akan mengganggu elektabilitas pencalegan ataupun pilkades mendatang,” ucapnya. Disinggung apakah siap meladeni tuntutan massa? Terkait transparansi DD serta pelayanan masyarakat? Romli mengaku siap menghadapi kemungkinan tersebut. Pasalnya, transparansi yang disuarakan itu diakui sudah dijalankan sesuai dengan tupoksi yang ada. “ Kami siap kalau memang dilaporkan, APBDes saja sudah kami berikan kepada kelompok-kelompok itu sebagai bentuk transparansi tadi,” ungkapnya. Masih kata Romli, bahwasanya sang isteri tidak diperkenankan lagi maju pada putaran pilkades mendatang. Namun dorongan dari aparatur desa serta orang-orang terdekatnya menguatkan niat tersebut untuk kembali maju pada putaran pilkades. “ Tadinya memang sudah tidak mau melanjutkan, namun dorongan dari aparatur desa dan masyarakat yang mendukung. Ya mu bagaimana kita maju saja,” tegasnya. Sementara Kades Cintamulya Dwi Haryani mengaku siap mengevaluasi tuntuan yang disuarakan massa yang menyoroti kepemimpinannya. “ Kita sudah mediasi lima poin tuntutan itu akan kami jadikan bahan koreksi dikemudian hari. Namanya juga manusia tak luput dari kesalahan dan kekhilafahan. Usai dimediasi Uspika Candipuro persoalannya sudah ada titik terang,” tuturnya. Sebelumnya, warga Desa Cintamulya, Kecamatan Candipuro menggelar aksi bakar ban bekas di depan balai desa. Protes tersebut merupakan ketidakpuasan warga terkait kepemimpinan Kepala Desa Cinta Mulya Dwi Haryani. Aksi yang muncul sejak Rabu malam tersebut terpaksa ditunda oleh warga lantaran aksi dimalam hari menyalahi aturan. Imbasnya warga melanjutkan aksi bakar ban tepat didepan kantor desa, Kamis (14/3). Adapun poin-poin yang disuarakan warga antara lain; meminta Kades Cintamulya untuk memaksimalkan pelayanan masyarakat. Meminta transparansi terkait pengelolaan DD dan ADD. Lalu keberadaan BUMDes desa itu juga dipertanyakan, tak sampai disitu warga juga meminta Perdes disosialisasikan kepada masyarakat. Tak hanya itu, fasilitas publik utamanya sarana kepemudaan juga jadi sorotan. Terakhir, warga meminta pemerintah desa menjabarkan laporan anggaran belanja desa kepada publik Cintamulya. “ Kami meminta transparansi Dana Desa untuk dipaparkan, sudah sejauh apa hasil pembangunan dan pembinaan yang direalisasikan, masyarakat mempertanyakan itu,” ujar M. Badrun menyuarakan aspirasinya didepan Balai Desa Cintamulya. (ver)

Sumber: