Pencairan BOS Telat, Kepsek Sibuk Cari Dana Talangan

Pencairan BOS Telat, Kepsek Sibuk Cari Dana Talangan

PENENGAHAN – Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang telat keluar pada Maret ini berimbas pada aktivitas sekolah. Akibatnya, sejumlah sekolah dasar (SD) di Kecamatan Penengahan terpaksa mencari dana talangan untuk menggaji guru honorer dan memenuhi biaya operasional lainnya.           Salah seorang kepala sekolah dasar di wilayah ini mengaku sudah mencari dana talangan untuk memenuhi belanja operasional selama tiga bulan belakangan ini. Sejatinya, hal seperti ini memang kerap dilakukan oleh pimpinan sekolah agar aktivitas dan kegiatan belajar mengajar (KBM) terus mampu berjalan.           “Tahu kok telat, sudah mau akhir triwulan belum cair. Biasanya tanggal 17 atau 18 Maret dah cair. Kasihan guru-guru yang honornya belum dibayar, kami (kepala sekolah) sudah banyak nalangi belanja oprasional selama 3 bulan sebelum BOS cair,” katanya kepada Radar Lamsel, Sabtu (23/3) lalu. Meski sudah menalangi belanja operasional, dia mengatakan masih ada saja kegiatan yang tak ter­-cover. Sebab, dana talangan hanya dipakai untuk berbagai keperluan yang bersifat prioritas. Telatnya pencairan dana BOS juga berimbas pada agenda kegiatan tahunan seperti OSN (olimpiade sains nasional), dan lain-lain. “Tetap tidak mencukupi kalau pakai dana talangan itu. Sementara banyak agenda kegiatan tahunan seperti OSN, O2SN, FLS2N yang harus didanai dari dana BOS. Coba untuk lomba-lomba seperti itu anak-anak perlu makan, perlu biaya untuk daftar lomba, guru yang melatih perlu minum. Ketika lomba tidak mungkin jalan kaki biaya semua itu,” katanya. Untuk memenuhi biaya kegiatan tahunan tersebut, dia mengatakan bahwa tidak mungkin jika kepala sekolah harus mencari dana talangan lagi. Ditambah dengan urusan ATK, fotokopi. Belum lagi urusan yang lain, karena kepala sekolah juga memiliki tanggung jawab terhadap keluarganya. Dan kebutuhan guru honorer yang digaji tiap triwulan. “Kepala sekolah punya keluarga, biaya hidup keluarga juga enggak kalah penting. Apalagi guru honor. Bon ke warung untuk beli teh gula mungkin juga air mineral. Semakin tinggi sekolah mengikuti lomba, semakin besar sekolah mengeluarkan biaya,” katanya. (rnd)

Sumber: