Puluhan Warga Kualajaya Bertahan Hadapi Bajir

Puluhan Warga Kualajaya Bertahan Hadapi Bajir

SRAGI – Dusun Kualajaya, Desa Bandaragung, Kecamatan Sragi dilanda banjir. Puluhan rumah terendam dan puluhan hektar tambak tradisional terendam pasca hujan lebat, Sabtu (20/2) malam. Menariknya meski diterjang banjir akibat luapan air laut, ratusan jiwa warga setempat enggan mengungsi. Bahkan, imbauan Camat Sragi Suwardi pun tak digubris. Warga tetap enggan meninggalkan lokasi banjir meski. Namun sejumlah anak-anak tetap diungsikan ke dusun tetangga. Informasi yang dihimpun Radar Lamsel, air mulai merendam lokasi itu sekitar pukul 23.30 WIB malam. Camat Suwardi yang mendapat laporan warga langsung memberikan peringatan dan imbauan kepada warga agar mengungsi. Saat itu air sudah setinggi lutut orang dewasa. Kepada Radar Lamsel, Camat Suwardi membenarkan pemukiman dan puluhan hektar lahan tambak terendam banjir rob Sabtu (20/2) malam. Menurutnya, begitu mendapat laporan warga pihaknya langsung bergerak kelokasi untuk melakukan evakuasi. “Yang mau dievakuasi cuma anak-anak dan orang tua saja. Lainnya tetap bertahan,” ungkap Suwardi kepada Radar Lamsel melalui sambungan telepon, kemarin. Suwardi memastikan tidak ada korban jiwa dalam banjir tersebut. Bahkan, Suwardi mengatakan, ancaman banjir tersebut sudah menjadi hal yang biasa dialami warga dusun Kualajaya. “Sekitar pukul 14.00 WIB, Minggu (21/2) banjir sudah surut. Warga sudah kembali beraktivitas,” ungkap Camat. Menurut Suwardi, pemerintah kecamatan telah mengusulkan pembangunan water break (pemecah ombak) dilokasi itu. Hal ini untuk mengantisipasi banjir yang berpotensi mengancam keselamatan warga. Sebab, warga Dusun Kualajaya yang notabennya adalah kalangan nelayan tidak mau meninggalkan tempat tinggalnya pada saat banjir. “Warga berharap kepada Pemerintah agar dibangun pemecah ombak. Untuk menghindari kejadian serupa terulang setiap tahunnya,” ungkapnya. Sejauh ini, kata Suwardi, pihaknya belum dapat memastikan berapa kerugian materil atas banjir yang melanda diwilayah setempat. Pihak kecamatan mengaku masih menginventarisasi kerugian yang dialami warga. Sementara itu, Agus (45) warga Dusun Umbul Tengah Desa Bandar Agung Kecamatan Sragi mengatakan, banjir yang terjadi sudah menjadi hal yang tidak bisa dihindari warga di dusun itu setiap tahun. Namun, hingga kini tidak ada perhatian dari pemerintah. “Sebenarnya keinginan warga adalah pemerintah dapat memberikan perhatiannya. Setiap tahun warga diserang banjir tetapi diam saja,” singkat Agus. (CW2)

Sumber: