Elpiji Meledak Nyaris Telan Korban
KATIBUNG – Tabung gas elpiji lagi-lagi diduga menjadi pemicu kebakaran. Kemarin , rumah dan bengkel tambal ban milik Batara Sinaturi (33) warga Desa Pardasuka Kecamatan Katibung, hangus dilalap api, Senin (1/7) pukul 08.00 WIB. Api berhasil dipadamkan, dua unit armada Damkar Lampung Selatan serta Damkar PLTU Tarahan dibantu warga sekitar serta berhasil menjinakan api. Peristiwa tersebut tak menelan korban jiwa, hanya saja pemilik rumah harus mendapat perawatan medis lantaran tubuh dibagian kaki dan dadanya terbakar api. Kapolsek Tanjungan Iptu. Wido Arifiya Zaen menuturkan kronologi kejadian bermula saat Suryani (30) istri korban sedang memasak didapur mendapti ledakan disertai api yang muncul dari kompor dan tabungnya. “ Api dengan cepat melahap dinding dapur yang terbuat dari triplek. Pemilik rumah tadinya berupaya memadamkan api dengan alat seadanya tapi gagal, api langsung merambat dan menyambar tumpukan ban. Karena rumah korban juga terdapat bengkel tambal ban,” ujar Wido kepada wartawan, Senin (1/7). Api bekerja sekitar satu jam sebelum berhasil dipadamkan. Sementara rumah dan seisinya berikut bengkel tempat korban mengais rejeki, juga habis dilahap api. “ Pemicu kebakaran diduga dari ledakan tabung gas elpiji tiga kilogram yang meledak saat istri korban sedang memasak didapur,” ujar orang nomor satu di Mapolsek Tanjungan itu. Menurut saksi mata yang berada dilokasi kejadian, kobaran api diketahui membesar sekitar pukul 08.00 WIB. Kediaman korban yang berada ditepi Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) itu mengepulkan asap hitam. “ Kelihatan jelas asap hitam, warga yang melihat asap dari kejauhan langsung menuju sumber. Benar diapati ada kebakaran, sedangkan pemilik rumah langsung dilarikan ke puskesmas akibat luka bakar yang dideritanya. “ Pemilik rumah langsung dibawa ke puskesmas untuk dirawat. Terdapat luka bakar dibagian tangan dan dada, beruntung api sudah berhasil dijinakkan oleh petugas dan warga yang membantu,” imbunya. Akibat peristiwa itu korban menderita kerugian yang ditaksir mencapai ratusan juta rupiah. Sebab sumber penghidupan mereka satu-satunya hanya mengandalkan servis tambal ban dan bengkel minimalis tersebut. (ver)
Sumber: