Kapan Jalan Kami Dibangun?
Ganggu Pernafasan, Warga Desak Kades Bangun Jalan Pakai DD
KETAPANG – Pembangunan jalan kabupaten tahun anggaran 2018 yang sempat tertunda kini menjadi pertanyaan warga. Pasalnya, hingga pertengahan tahun 2019 ini tanda-tanda akan dilaksanakannya pembangunan ruas jalan penghubung itu belum terlihat. Seperti ruas jalan kabupaten di Kecamatan Ketapang. Pemerintah telah menganggarkan pembangunan jalan poros Desa Kemukus yang menghubungkan kedesa tetangga. Seperti Desa Sripendowo dan Desa Lebungnala. Sebagai pemimpin tingkat desa, Kepala Desa Kemukus menjadi sasaran masyarakat untuk mempertanyakan kapan pembangunan jalan poros di desanya terealisasi. Sebab, sangat wajar sekali masyarakat Desa Kemukus mempertanyakan pembangunan tersebut karena tingkat kerusakan jalan tersebut sangat parah. Kesan desa yang kurang mendapat perhatian dari pemerintah sudah terlihat ketika memasuki perbatasan antara Desa Sripendowo dan Desa Kemukus. Masyarakat akan disuguhkan jalan rusak yang berbentuk batu onderlah lepas yang sulit dilalui kendaraan roda dua dan roda empat. Padahal jalan poros desa itu menghubungkan dengan desa-desa lainnya di Kecamatan Ketapang, Kecamatan Sragi dan Kecamatan Penengahan. Luputnya perhatian pemerintah terhadap infrastruktur jalan poros di desa ini menjadikan keluhan setiap hari warga 650 KK dan pengguna kendaraan yang melintas dijalan poros Desa Kemukus sepanjang 2 kilometer. Menurut warga setempat, jalan poros sepanjang 2 kilometer sudah menjadi keluhan warga selama lima tahun lalu. Namun hingga kini kerusakan jalan itu belum mendapat perbaikan dari pemerintah. “Rasanya kami sudah bosan melihat kondisi jalan seperti ini setiap hari. Saat musim kemarau seperti sekarang ini, jalan penuh dengan debu yang bisa merusak pernafasan,” tutur warga setempat, kemarin. Sementara itu, Kepala Desa Kemukus Imam Junaidi mengakui warganya sudah sering mempertanyakan kapan perbaikan jalan akan dimulai. “Masyarakat sudah tahu bahawa jalan poros Desa Kemukus akan diperbaiki pada tahun 2018. Tapi nyatanya, sampai pertengahan tahun ini belum juga terealisasi. Kami terus meminta agar masyarakat untuk bersabar,” kata Imam, kemarin. Kepala Desa Kemukus dua periode ini mengatakan, musim kemarau saat ini membuat masyarakat semakin mengeluh. Sebab, katanya, masyarakat mulai terserang gangguan pernafasan akibat debu jalan yang bertaburan. “Lama tidak turun hujan sehingga debu jalan berterbangan kerumah-rumah warga saat kendaraan melintas,” tuturnya. Imam Junaidi menambahkan, rencana pembangunan jalan poros benar-benar ditunggu oleh masyarakat. Menurutnya, jika pemerintah daerah tidak melaksanaan pembangunan jalan poros didesanya, masyarakat mendesak pemerintah desa untuk menganggarkan pembangunan jalan poros melalui Dana Desa (DD). “Kami dengar informasi bulan Agustus akan dilaksanakan tender pembangunan jalan. Kalau pemerintah tidak mau membangun jalan poros ini, warga mendesak pemerintah desa yang melaksanakan pembangunan dengan menggunakan DD,” pungkasnya. (man)Sumber: