Warga Khawatir Bendungan Jebol

PALAS – Anggota Komisi B DPRD Kabupaten Lampung Selatan bersama masyarakat Desa Sukaraja dan Sukabhakti, Kecamatan Palas meninjau bendungan Simpang Kenaat di Desa Sukabhakti yang penuhi sampah kayu hingga menyumbat aliran sungai Waypisang, kemarin. Anggota Komisi B yang diwakili Bowo Edi Anggoro ini juga meninjau tanaman padi milik warga ditiga desa yakni, Desa Sukaraja, Sukabhakti dan Pematang Baru yang terendam banjir. Anggota DPRD Lamsel ini kemudian mendata areal sawah dan perkenunan cokelat yang terendam banjir akibat luapan sungai Waypisang. Pantauan Radar Lamsel kemarin, kondisi sampah kayu yang semula menyumbat aliran sungai sepanjang 200 meter saat hujan deras pada Kamis (31/3) lalu, kini bertambah panjang dan mencapai sepanjang 1 Kilometer. Sedangkan banjir yang merendam areal sawah dan kebun cokelat mulai menyusut. Sebelumnya banjir mencapai ketinggian sepinggang orang dewasa, kini menjadi setinggi lutut orang dewasa. Bowo Edi Anggoro mengatakan, saat kunjungan, dia dibantu masyarakat petani mendata luas lahan yang terendam banjir. Selanjutnya, Bowo Edi Anggoro juga akan berupaya berkoordinasi dengan Dinas PU Pemkab Lamsel agar dilakukan percepatan pengerukan sampah dialiran sungai Waypisang. “Saya bersama masyarakat petani setempat melihat langsung aliran sungai Waypisang yang banyak sampah kayu. Saya dibantu warga mendata tanaman padi yang terendam banjir,” kata Bowo Edi Anggoro. Anggota DPRD dari Fraksi PKS itu menambahkan, jika tidak dilakukan pengerukan dan pengangkutan sampah dikhawtirkan ketika hujan deras bangunan beton aliran sungai tidak mampu menahan derasnya air. “Khawatir bendungan akan jebol dan merendam pemukiman penduduk,” katanya. Tumiran (45), Poktan Budi Karya, Desa Sukabhakti mengatakan, seluas 100 hektar potensi lahan milik empat Poktan di Desa Sukabhakti sampai kemarin masih terendam air setinggi lutut orang dewasa. “Saya berharap kepada Pemkab Lamsel segera melakukan pengerukan sampah kayu di Bendungan Simpang Kenaat. Saya dan warga sekitar khawatir ketika hujan lebat kembali turun bendungan akan jebol. Karena tidak mampu menahan derasanya air,” kata Tumiran. (CW2).
Sumber: