Musdalub KNPI Chaos, MHD. Sufi’y Terpilih Aklamasi
KALIANDA – Musyawarah daerah luar biasa (Musdalub) ke-XII KNPI Lampung Selatan berakhir klimaks. Meski sempat terjadi kericuhan yang membuat jalannya Musdalub diskors, organisasi yang mewadahi organisasi kepemudaan (OKP) di Bumi Khagom Mufakat ini memiliki pemimpin baru. Adalah MHD. Sufi’y terpilih secara aklamasi setelah lebih dari 44 organisasi kepemudaan dan pengurus kecamatan (PK) mendukung pencalonannya menahkodai KNPI. Penetapan Sufi’y sebagai ketua terpilih dilakukan pimpinan sidang setelah dua kandidat lainnya yakni M. Fikri Bella Pasha dan Sahbudin Usman mengundurkan diri. Sementara forum Musdalub menolak pencalonan Firmansyah sebagai kandidat ketua KNPI karena pendaftaran yang dilakukan melebihi batas waktu yang telah ditentukan. Belakangan pendaftaran Firmansyah ini yang memicu jalannya Musdalub yang sebelumnya berlangsung kondusif mendadak chaos. Puluhan OKP merangsek maju kedepan meja pimpinan untuk melakukan aksi protes. Mereka menilai pencalonan Firmansyah tak berdasar. Namun, Ketua Karateker Idham Manaf menyatakan pencalonan Firmansyah bisa diakomodasi. Pasal itu membuat kerusuhan kian menjadi. Bahkan salah satu pengurus OKP menggebrak meja dan membalikan meja. Karena situasi tidak kondusif akhirnya pimpinan sidang yang dipimpin Ketua Karateker diskors selama 30 menit. “Kita skors dulu. Untuk mendinginkan situasi sambil menunggu DPD KNPI Provinsi,” ujar pimpinan sidang. Saat diskors waktu telah menunjukan sekira pukul 17.30 WIB. Sebagian OKP tetap menunggu sambil berteriak agar Musdalub dilanjutkan. Sekira pukul 18.30 WIB, Sekretaris DPD KNPI Provinsi Lampung Mislamuddin datang untuk menengahi situasi yang tak kondusif. Dipodium meja pimpinan sidang sejumlah pengurus, pimpinan sidang nampak berdiskusi. Tak begitu lama Mislamuddin mengangkat micrhopone menyampaikan hasil kesimpulan rapat tersebut. “Dengan berat hati dan karena situasi sudah tidak kondusif, Musdalub ini kita tunda sampai batas waktu yang tidak ditentukan,” ungkap dia. Mendengar hal itu. Chaos kembali pecah. Puluhan OKP mendesak agar Musdalub tetap dilanjutkan. Bahkan, calon ketua KNPI Sahbudin Usman memprotes kebijakan penundaan tersebut karena merugikan dirinya. “Saya merasa dirugikan dengan penundaan ini. Ini memang agak lucu, pencalonan telah dibuka dan ditutup. Masak dibuka lagi?,” ungkap dia. Dia menganalogikan pencalonan pada pilkada Lamsel. Misalnya jika KPU membuka kembali pendaftaran calon yang telah ditutup akan bagaimana jadinya. “Saya ini Panwas. Saya akan membatalkan pencalonan yang dilakukan diluar waktu yang telah ditentukan,” ungkap dia. Karena desakan itu, pimpinan sidang, unsur DPD provinsi dan DPD KNPI Lamsel kembali menggelar rapat terbatas. Mereka akhirnya memutuskan Musdalub tetap dilanjutkan dengan kondisi yang sudah acak-acakan. “Mohon untuk dirapihkan lagi. Musdalub akan kita lanjutkan. Antara peserta dan bukan peserta mohon untuk dipisahkan. Peserta ditengah,” ungkap pimpinan sidang Agus Setiawan, Ketua GP Ansor Lamsel. Musdalub kembali berjalan. Pimpinan sidang menetapkan dua dari tiga calon yang sebelumnya telah mendaftar pada pencalonan. Yakni Sahbudin Usman dan MHD. Sufi’y. Setelah ditetapkan, Sahbudin Usman mengundurkan diri. Maka pimpinan sidang menetapkan MHD. Sufi’y sebagai ketua terpilih dan ketua tim formatur untuk menyusun kepengurusan KNPI selanjutnya. (edw)
Sumber: