SLPHT Bantu Petani Atasi PHT dan OPT
RAJABASA - Kelompok tani kecamatan Rajabasa menjalani latihan sekolah lapangan pengendalian hama terpadu (SLPHT). Metode penyuluhan ini sengaja diberikan dalam penerapaan PHT (pengendalian hama terpadu) untuk peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan sikap petani dalam pengelolaan OPT (organisme pengganggu tumbuhan). Tujuan SLPHT sendiri yaitu berupaya mewujudkan petani sebagai ahli PHT, sekaligus sebagai manajer yang mampu mengatasi segala permasalahan di lahan usaha taninya secara mandiri. Praktik ini dicoba di lahan seluas 15 hektar, di hamparan kelompok tani Melati Jaya III dari desa Banding, kecamatan Rajabasa, Senin (7/12/2020). \"Kelompok melaksanakan kegiatan tersebut secara swadaya dan mandiri,\" kata POPT Kecamatan Rajabasa-Penengahan, Syafruddin, kepada Radar Lamsel. Syafruddin mengamini jika tujuan kegiatan ini supaya petani bersama-sama belajar di lahan tersebut. Pembelajaran tentunya berfokus tentang hama penyakit tanaman padi. Di samping pembelajaran tentang hama penyakit, lanjut dia, petani juga diedukasi tentang agroekosistem serta pengelolaan agroekosistem tetsebut. Lebih lanjut, Syafruddin mengatakan, SLPHT diharapkan bisa membuat petani mengetahui persoalan di lahan masing-masing. Sehingga petani tahu langkah-langkah yang harus diperbuat apabila terjadi serangan hama. Dan kapan mereka harus mengambil tindakan. \"Apakah harus disemprot, lalu pestisida apa yang harus digunakan. Petani harus paham hal-hal kecil semacam ini. Karena kita kerjakan dari masa awal tanam sampai panen,\" katanya. Bakri, selaku ketua kelompok Melati Jaya III, mengaku sangat antusias dengan SPLHT. Menurut dia, kegiatan ini sangat bermanfaat bagi petani karena selama ini mereka masih belum paham. Terutama tentang pengendalian hama penyakit secara tepat. \"Selama ini kami tidak tau mana yang hama, dan mana yang musuh alami. Tapi dengan ini kami jadi paham. Sehingga kami jadi tau tentang pengendalian hama secara terpadu dan ramah lingkungan,\" katanya. (rnd)
Sumber: