Wahrul Siap Jamin Penangguhan Pembakar Polsek Candipuro

Wahrul Siap Jamin Penangguhan Pembakar Polsek Candipuro

  radarlamsel.com - Nasib delapan orang terduga pelaku pembakar Polsek Candipuro memantik perhatian Ketua Komisi II DPRD Provinsi Lampung, Wahrul Fauzi Silalahi. Kegesitan polisi dalam menangkap pembakar Polsek dinilai mesti dilakukan pula terhadap pembegal maupun perampok yang merajalela. Wakil rakyat provinsi ini siap menjamin penangguhan para terduga pelaku pembakar markas polisi sektor itu.Alasannya, rakyat yang kini diciduk aparat bukanlah penjahat sebagaimana perampok atau begal yang meresahkan di Candipuro. “ Pembakaran itu terjadi akibat kekesalan warga yang wilayahnya selalu jadi langganan bagi kawanan begal dan perampok. Apresiasi terhadap gerak cepat polisi yang menangkap 8 tersangka pembakaran, namun gerak cepat untuk menangkap penjahat aslinya juga harus dilakukan,” ujar legislator NasDem, Kamis (20/5/2021). Ketua DPD NasDem Lamsel ini juga yakin, penangguhan itu bisa menjadi solusi ketimbang melakukan penahanan yang kontraproduktif dengan ketiadaan upaya polisi dalam menangani begal. Ia meminta masyarakat tidak bertindak anarkistis atas maraknya perampokan dan pembegalan. Termasuk tidak lagi melakukan aksi perusakan terhadap sarana publik termasuk kejadian di Mapolsek Candipuro. Tak sampai disitu, pentolan NasDem kabupaten ini meminta agar keterbatasan personel tidak menjadi alasan polisi lambat dalam menindak pelaku begal. Dengan kata lain jika polisi bergerak cepat dan serius, perlahan Candipuro bisa aman dari begal. Selain itu, polisi juga bisa bersinergi dengan masyarakat dan aparatur kecamatan dan desa untuk melakukan pengamanan mandiri di lingkungan. \"Bagus kalau membuat suatu sistem agar penjagaan keamanan lingkungan setempat bisa disinergikan antara polisi dan aparatur setempat,\" pungkasnya. Diketahui, polisi sudah menangkap 8 tersangka pelaku pembakaran. Kabid Humas Polda Lampung Kombes Zahwani Pandra Arsyad mengatakan, pihaknya sudah menangkap beberapa orang yang diduga terlibat dalam aksi itu. Mereka adalah provokator hingga warga yang dinilai hanya ikut-ikutan. (red)

Sumber: