Ruas Jalan Poros Ketapang Hancur
Jalan Bak Kubangan Kerbau Menjadi Rawan Kecelakaan dan Kriminalitas
KETAPANG – Ruas jalan raya Ketapang hancur. Kerusakan jalan provinsi yang menghubungkan Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) dan Jalan Lintas Timur (Jalintim) cukup parah bak kubangan kerbau. Ironisnya, jalan poros utama Gayam-Ketapang yang mengalami kerusakan sejak tiga tahun lalu hingga kini belum tersentuh perbaikan yang serius dari pemerintah. Terdapat beberapa titik jalan yang mengalami kerusakan yang cukup parah. Kondisi kerusakan itu menimbuhkan keresahan warga sekitar dan pengguna jalan. Pasalnya, selain menyebabkan kecelakaan kerusakan tersebut juga menjadi rawan tindak kejahatan dijalan raya seperti pemalakan dan kejahatan lainnya. Berdasarkan pantauan radarlamsel.com, tingkat kerusakan yang cukup parah di ruas jalan Desa Sripendowo terdapat empat titik dan ruas jalan Desa Karangsari atau Jaka Utama satu titik. Warga setempat dan pengendara yang melintasi jalan poros tersebut meminta pemerintah segera tanggap untuk memperbaiki jalan rusak tersebut. “Jangan sampai menunggu viral di media sosial dulu baru mau di perbaiki. Kerusakan jalan sudah seperti kubangan kerbau. Lihat saja, pada saat hujan deras lubang jalan yang lebar dan dalam itu penuh dengan genangan air. Pengendara sepeda motor sering terjebak oleh genangan air. Hal ini yang bisa menyebabkan kecelakaan,” tutur Kusnadi (27), pengendara yang melintasi jalan raya Ketapang, Senin (30/5/2021). Masyarakat dan pengendara meminta pemerintah segera bertindak melakukan perbaikan permanen. “Selama ini perbaikan hanya tambal sulam. Perbaikan itu tidak mampu bertahan lama. Mungkin hanya bertahan sekitar satu bulan. Setelah itu jalan kembali rusak. Harapan kami, pemerintah melakukan perbaikan secara permanen seperti cor beton,” harap warga setempat. Kerusakan jalan poros Gayam-Ketapang ini juga mendapat sorotan dari pemerintah Desa Sripendowo, Kecamatan Ketapang. Kepala Desa Sripendowo Candra Irawan mengaku prihatin melihat kondisi jalan poros di desanya. Menurut Candra, kerusakan jalan raya Ketapang sudah dirasakan sejak tiga tahun lalu. Dikatakan, pemerintah melakukan perbaikan hanya tambal sulam yang tidak mampu bertahan lama. “Kerusakan jalan sangat parah. Ada beberapa titik kerusakannya seperti kubangan kerbau. Sangat dalam dan lebar. Kondisi jalan rusak ini sering menyebabkan kecelakaan. Dan yang patut di waspadai adalah, kerusakan ini sering di manfaatkan untuk melakukan aksi kejatahan seperti jambret, pemalakan dan lainnya,” kata Kades Sripendowo saat melihat kerusakan jalan cukup parah bersama radarlamsel.com. Candra Irawan mengharapkan pemerintah provinsi dan kabupaten segera melakukan perbaikan agar lalulintas yang menghubungkan dua kecamatan (Penengahan-Ketapang) dan jalan poros yang menghubungkan Jalinsum-Jalintim tetap terjaga. “Panjang jalan yang butuh diperbaiki secara permanen sekitar 10 kilometer lagi. Sebelumnya pemerintah sudah melakukan cor beton dan saat ini sudah baik. Harapan kami pemerintah kembali melanjutkan perbaikan secara permanen atau cor beton,” ujarnya.(man)Sumber: