Gandeng Retail Siapkan Minyak Goreng

Gandeng Retail Siapkan Minyak Goreng

Cegah Penimbunan Sidak Digencarkan KALIANDA – Kelangkaan minyak goreng di Kabupaten Lampung Selatan sepertinya bakal berlangsung lama. Langkah pemerintah daerah dengan melakukan operasi pasar minyak goreng murah belum mampu mengatasi menghilangnya komoditas ini di pasaran. Bahkan, Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Lamsel juga tidak bisa menafsirkan kapan kondisi ini bakal berakhir. Namun, pihaknya terus melakukan berbagai upaya untuk mengatasi persoalan ini ditengah masyarakat. Kepala Disdagperin Lamsel, Dra. Intji Indriati mengungkapkan, pihaknya terus melakukan koordinasi dengan jajaran di tingkat Provinsi akan kelangkaan minyak goreng tersebut. Tujuannya, untuk mengetahui lebih cepat informasi mengenai persoalan yang menyebabkan minyak goreng langka di pasaran. “Yang jelas, kami melakukan koordinasi untuk update mengenai kondisi yang terjadi sekarang. Ini salah satu upaya yang dilakukan untuk mengatasi kelangkaan minyak selain telah melakukan operasi pasar murah,” ungkap Intji kepada Radar Lamsel, Minggu (20/2) kemarin. Selain itu, jajarannya juga rutin melakukan monitoring ke sejumlah retail atau pertokoan yang ada di wilayahj kerjanya. Sekaligus, melakukan infeksi mendadak (sidak) ke sujumlah pasar swalayan dan tradisional untuk memastikan tidak ada penimbunan yang dilakukan oleh orang tidak bertanggungjawab. “Sejauh ini, monitoring dan sidak yang kami lakukan ke alfamart dan indomart bahkan pasar tidak ditemukan penimbunan. Sehingga kami bisa mengambil langkah dan memberikan informasi ke pusat jika minyak goreng ini benar-benar tidak ada di pasaran,” imbuhnya. Lebih lanjut dia mengatakan, dari hasil monitoring itu pihaknya telah melakukan koordinasi dengan salah satu retail yang ada di Lamsel yakni Alfamart. Hasilnya, pihak managemen mengalokasikan seluruh gerai Alfamart se-Provinsi Lampung mendapatkan jatah setiap harinya tiga dus. “Ini juga menjadi salah satu upaya kami mengatasi kelangkaan minyak goreng. Artinya, setiap Alfamart itu mulai besok ada stok minyak goreng walaupun tiga dus setiap hari. Jadi, setiap hari akan terus ada di setiap gerai alfamart se provinsi Lampung,” pungkasnya. Sementara di Kecamatan Palas, Unsur Pimpinan Kecamatan (USPIK) setempat mulai mengambil tindakan, dengan melakukan sidak. Tim gabungan yang terdiri dari pemerintah kecamatan, Polsek dan Koramil Palas, hingga Satpol PP Kecamatan Palas itu melakukan sidak di sejumlah toko sembako, toko ritel, dan mini market. Kapolsek Palas, Iptu Edi Suandi mengatakan, sidak yang dilakukan di sejumlah toko dan mini marke di sejumlah desa ini dilakukan demi mencegah terjadinya penimbunan di tengah kelangkaan minyak goreng saat ini. “Sidak ini kita lakukan demi memastikan tidak ada penimbunan minyak goreng oleh penjual atau toko,” kata Edi memberikan keterangan kepada Radar Lamsel, Jumat (18/2) pekan kemarin. Edi menuturkan, meski tak menemukan penimbunan minyak goreng. Namun, kata Edi, pihaknya menemukan salah satu pedang menjual minyak goreng di atas harga yang telag ditetapkan pemerintah. “Ya ada satu pedang yang menjual minyak goreng seharga Rp 22 ribu per liternya. Pedagangnya hanya dapat untuk seribu rupiah dari harga tesebut, itu juga minyak yang dijual tidak laku. Karena harganya tinggi,” sambungnnya. Sementara itu Sekretaris Camat Palas, Sumari mengharapkan, pedagang tidak menjual minyak goreng dengan harga telampau tinggi. Selain itu mantan Sekretaris Camat Sragi ini juga menekankan toko ritel, toko kelontong, hingga mini market tidak menimbun minyak goreng yang sedang langka. “Kita juga memberikan imbauan kepada pedagang agar tidak menjual minyak goreng dengan harga tinggi. Selain itu juga kita tegaskan, ditengah kelangkaan saat ini pedagang tidak boleh minimbun minyak goreng,” pungkasnya. Pada bagian lain, Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Tanjungbintang melakukan inspeksi mendadak (sidak) minyak goreng disejumlah minimarket serta toko grosir, pekan lalu. Tujuan dari sidak tersebut, untuk melihat ketersediaan minyak goreng yang beberapa hari ini mulai mengalami kelangkaan, termasuk di wilayah Tanjung Bintang. Camat Tanjungbintang, Hendry Hatta membenarkan bahwa untuk saat ini minyak goreng memanglah langka. Pasalnya, hasil sidak disejumlah minimarket dan toko memanglah kosong, tidak ditemukan adanya penimbunan. \"Kita sudah melakukan sidak disejumlah minimarket dan toko-toko bersama Kapolsek Tanjungbintang, Kompol Faria Arista juga Danramil Tanjungbintang, Kapten Inf. Ujang Haerudin, memang tidak ada penumpukan. Artinya minyak goreng memang betul-betul langka,\" Ucapnya kepada Radar Lamsel via telpon. Meskipun dalam kondisi yang langka, ia menghimbau kepada sejumlah pemilik toko grosir untuk menjual minyak goreng sesuai dengan Harga Eceran Tetap (HET) yang ditetapkan, sehingga tidak memberatkan masyarakat. \"Kita juga himbau kepada para pemilik toko untuk menjual minyak goreng sesuai dengan HET yang ditetapkan oleh pemerintah, supaya masyarakat nantinya tidak merasa keberatan,\" Kata dia. \"Saya juga menghimbau kepada masyarakat, untuk tetap tenang dan sapar dalam menyikapi kelangkaan minyak goreng ini, kita tunggu solusi dari Pemerintah nantinya seperti apa,\" Imbuhnya. (idh/vid)

Sumber: