Sementara Erupsi Berhenti
RAJABASA - Gunung Anak Krakatau (GAK) dilaporkan mengalami erupsi lagi pada Sabtu (26/3/2022). Berdasarkan laporan gunung api yang diterima Radar Lamsel dari Pos Pemantau GAK Hargopancoran, Anak Krakatau itu meletus 1 kali disertai dengan 9 hembusan. Aktivitas Gunung Anak Krakatau lumayan berlangsung lama. Dari pengamatan CCTV Pulau Sertung, gunung yang letaknya tidak jauh dari Pulau Sebesi itu masih diselimuti kabut hingga pukul 17.44 WIB, Sabtu kemarin. Kemungkinan kabutnya masih berlangsung. \"(Sabtu) kemarin saja, cuma satu kali (erupsi),\" ujar Kepala Pos Pemantau GAK Hargopancoran, Andi Suwandi, saat dihubungi Radar Lamsel, Minggu (27/3/2022). Apakah erupsi Gunung Anak Krakatau bakal berlanjut lagi atau sudah berhenti, Andi belum bisa memberikan jawabannya. Menurut Andi, erupsi yang berkaitan dengan alam seperti itu tidak bisa ditebak dengan mudah. Apalagi tidak ada catatan yang bisa memastikan GAK berhenti beraktivitas. \"Hari ini belum ada. Kita juga kurang tahu (berhenti erupsi atau tidak). Kita ikuti saja perkembangan selanjutnya,\" kata Andi. Laporan meteorologi di sekitar GAK cuacanya berawan. Angin bertiup lemah ke arah timur laut dan tenggara. Suhu udara 27-31 °C dan kelembaban udara 49-64 persen. Pengamatan visual, gunung kabut 0-III. Asap kawah tidak teramati. Teramati letusan dengan tinggi 500 meter dan warna asap kelabu. Tangkapan visual CCTV jelas, teramati asap warna putih-kelabu intensitas sedang-tebal tinggi lk. 200-500 meter. Ombak laut tenang. Status kegempaannya, GAK mengalami 1 letusan, amplitudo : 50 mm, durasi : 62 detik. Hembusannya berjumlah : 9, amplitudo : 10-52 mm, durasi : 15-40 detik. Pada Februari 2022 lalu, GAK juga mengalami erupsi. Itu merupakan yang pertama kali terjadi sejak 3 tahun. Terakhir kali, letusan yang terjadi di GAK akibat endapan magma di dalam perut bumi yang didorong keluar oleh gas yang bertekanan tinggi itu terjadi pada tahun 2019 lalu. (rnd)
Sumber: