JMSI Rekrut Anggota, Perluas Jejaring di Lampung

JMSI Rekrut Anggota, Perluas Jejaring di Lampung

BANDARLAMPUNG – Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Provinsi Lampung mulai melebarkan jejaringnya ke seluruh kabupaten di provinsi ini. Upaya mengembangkan semangat profesionalisme ini bakal ditanamkan ke seluruh daerah dengan membuka kesempatan seluas-luasnya bagi jurnalis daerah. JMSI menetapkan duta di tiap-tiap kabupaten untuk merekrut anggota baru. Duta JMSI Lampung wilayah Kota Bandarlampung (Adi Pranoto - rmollampung.id), Mesuji dan Tulangbawang (Buchori Muzzamil - be1lampung.com), Tulangbawang Barat (Helmi Jaya - medsoslampung.com), Pesawaran dan Pringsewu (Djauhari - bongkarpost.com), Lampung Selatan (Khairul - saburaitv.com). Kemudian Lampung Tengah (Raja Agung Carapoboka - actual.com), Waykanan (Barusman - divatv.news.com), Lampung Barat dan Pesisir Barat (Abdul Karim - radarlampung.com), Tanggamus (Rudi Andrianto - lampungnewspaper.com), Metro dan Lampung Timur (Djunaidi Djohan - eksposerakyatlampung.com), dan Lampung Utara (Saiful Amri - pikiranrakyat.com) Ketua JMSI Lampung H. Taswin Hasbullah, MM, MH, menerangkan, duta JMSI ini dibentuk, agar lebih memudahkan sosialisasi dan menjaring para anggota baru yang ingin bergabung. Bos Radar Lamsel ini mengatakan, jika persyaratan anggota lengkap sesuai peraturan organisasi, maka akan dibuatkan sertifikat anggota JMSI Lampung. “Tugas utama duta JMSI Lampung, yakni melakukan sosialisasi peraturan organisasi ke mitra kerja dan menyiapkan pembentukan ketua cabang JMSI di setiap kabupaten/kota di Provinsi Lampung,” ujar Bang Taswin, begitu sapaan karib Taswin Hasbullah, Minggu (22/5). Dia berharap hadirnya JMSI Lampung, dapat mengembalikanmarwah perusahaan media siber berpedoman pada semangat profesionalisme. \"Kita tetap berusaha, agar media yang tergabung di JMSI dapat menghindari berita hoaks, copypaste, dan clikbait (judul berita yang menjebak, red),\" ujarnya. Masih kata Bang Taswin, bahwa jaringan media siber harus berfungsi menjadi wadah, agar perusahaan pers dikelola secara bisnis dapat memproduksi berita berkualitas dan cover both side, serta terverifikasi oleh Dewan Pers. Menurutnya, pengelolaan media massa kedepannya sangatlah berbeda, sehingga jika ingin bertahan haruslah beradaptasi dam manajemen media harus visioner dan mampu memperkirakan bisnisnya kedepan. \"Di era digital big data: lebih berharga logam mulia. Kita harus menggumpulkan data-data itu, sehingga menjadi bisa bermanfaat buat perusahaan,” katanya lagi. Diakuinya, pengelola perusahaan pers seutuhnya belum memahami transformasi digital. Selama ini, banyak yang mengartikan transformasi media yakni memindahkan konten-konten berita edisi cetak ke website/online atau dalam bentuk format pdf. Padahal, ini kesalahpahaman. Transformasi digital sangatlah luas. Berkaitan dengan teknologi tinggi,  sumber daya manusia, budaya. Bahkan ada algoritma digital, dan big data. Dia berharap, perusahaan pers berbasis digital terus berintegritas dalam menjaga marwah media massa. Dengan cara ikut mengawasi produk dari perusahaan pers digital, sehingga semakin profesional dan baik. Kemudian, JMSI memiliki kewajiban pula dalam hal mengedukasi para wartawan dengan tidak henti-hentinya mengingatkan soal kode etik jurnalistik yang harus dipegang teguh dan bersikap profesional dalam menjalankan tugas sebagai seorang jurnalis. (red)

Sumber: