Pilih Hewan Kurban Berlabel Sehat!
KALIANDA - Masyarakat dihimbau waspada dan lebih teliti dalam membeli hewan kurban dipasaran. Pasalnya, penyakit mulut dan kaki (PMK) pada hewan ternak masih terus menghantui. Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnak dan Keswan) Kabupaten Lampung Selatan meminta, agar masyarakat bisa membeli hewan kurban yang memiliki lebel sehat. Artinya, hewan tersebut telah lolos pemeriksaan kesehatan dari petugas berwenang.
\"Kami harap masyarakat dapat membeli hewan kurban yang sehat. Dengan memperhatikan tempat penjualan hewan kurban bertanda hewan sehat berdasarkan hasil pemeriksaan petugas,\" ujar Kepala Disnak dan Keswan Lamsel, Ir. Rini Ariasih, kemarin.Di samping itu, imbuhnya, para pedagang atau lapak penjualan hewan juga wajib memperhatikan kebersihan kandang dan sanitasi. Termasuk juga, di lokasi lapak dagangan tempat mereka berjualan hewan kurban.
\"Dengan begitu, hewan yang dijual kondisi kesehatannya tetap terjaga dengan baik. Pastikan juga dagangan mereka sudah diperiksa petugas dan dilengkapi kartu sehat pada hewan-hewan yang dijual,\" tambahnya.Lebih lanjut Rini menjelaskan, pihaknya telah mendapatkan 6.500 dosis vaksin PMK dari pemerintah pusat. Vaksin tersebut diserahkan oleh Disnak dan Keswan Provinsi Lampung pada Senin, 27 Juni 2022 lalu.
\"Vaksin PMK sebanyak 6.500 ini tahap awal dan nanti akan diberikan kembali secara bertahap. Sementara, untuk hewan yang diperuntukan kurban pada Hari Raya Idul Adha 1443 Hijriah yang ada di para pedagang atau lapak tidak diberikan vaksin PMK,\" pungkasnya.Para pembeli boleh jadi was-was ihwal PMK yang mulai masuk ke tanah air. Namun Disnakeswan Lamsel akan langsung memusnahkan hewan ternak yang kedapatan terpapar PMK. Itu dilakukan sebagai langkah antisipasi. Namun, yang dimusnahkan adalah hewan ternak yang masuk ke wilayah Lamsel, bukan di tingkat petani.
“Kan sekarang ini menjelang Idul Adha. Tentu akan banyak hewan ternak yang masuk. Nanti, apabila ada temuan PMK maka akan langsung kita musnahkan. Kalau yang ditingkat petani tidak kita musnahkan tetapi akan di obati,” ungkap Rini.Dia menambahkan, upaya lain mengantisipasi penyakit yang menular pada hewan berkuku belah ini adalah dengan mengoptimalkan rumah potong hewan (RPH) yang ada di Lamsel. Serta, memberikan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat khususnya para peternak.
“Lalu, kita juga bakal mengoptimalkan cek point yang ada di Bakauheni. Serta petugas yang tergabung dalam Satgas PMK baik dari BPBD, Pol-PP, Dishub, Inspektorat, Bagian Perekonomian dan Diskominfo bisa bersama melakukan pencegahan,” imbuhnya.Lebih lanjut dia mengatakan, untuk mengendalikan PMK pihaknya juga mendirikan posko Penanggulangan PMK Lamsel dengan call center 081368308688. Agar, bisa cepat tanggap dalam mengantisipasi penyakit tersebut.
“Makanya lalulintas hewan ternak perlu ada pengetatan. Hewan ternak hanya boleh dikirim dari daerah yang bebas PMK. Selain itu, sebelum dikirim harus lebih dulu di karantina 14 hari dan pengiriman harus memakai SKHH yang ditandatangani dokter hewan,” tukasnya.Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan (Ekobang) Setdakab Lamsel, Muhadi. HS, S.Sos, MM menyampaikan, seluruh jajaran harus bisa mengantisipasi masalah PMK ternak tersebut. Agar, jelang Idul Adha ini bisa memantau arus mudik hewan-hewan ternak yang masuk ke Lamsel.
“Sejauh ini memang belum ada ternak sapi yang terkena PMK. Tapi, harus diantisipasi. Sebab, kasihan masyarakat terutama peternak yang semestinya meningkat perekonomiannya, tetapi justru turun dengan adanya PMK ini,” pungkas Muhadi. (idh)
Sumber: