KMP Batu Mandi Kandas Setengah Hari
BAKAUHENI - KMP Batu Mandi sempat kandas di Pulau Panjurit, perairan Lampung pada pukul 10.55 WIB, Rabu (13/7/2022). Setelah berjuang beberapa jam, akhirnya kapal yang memuat penumpang sebanyak 393 orang, dan 148 unit kendaraan itu berhasil berlayar lagi sekitar pukul 16.15 WIB. KMP Batu Mandi berhasil diselamatkan berkat kerja keras dari tugboat Merak sama tugboat 28, plus bantuan dari PT BBJ (Bandar Bakau Jaya). Tenaga dari PT BBJ turut mempermudah tugboat yang melakukan manuver pergerakan, utamanya menarik atau mendorong kapal lainnya di pelabuhan. PT ASDP Pelabuhan Bakauheni memastikan seluruh penumpang dan awak kapal dalam keadaan sehat dan selamat, serta muatan kendaraan juga dilaporkan dalam kondisi aman. Selama proses evakuasi berlangsung, ASDP juga telah membagikan makanan untuk konsumsi seluruh penumpang KMP Batu Mandi. Selanjutnya, KMP Batu Mandi setelah sandar di dermaga VII Bakauheni akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut oleh pihak BPTD dan KSOP. Adapun untuk penanganan kepada seluruh penumpang dan kendaraan akan dilayani dengan kapal berikutnya, KMP Sebuku menuju Pelabuhan Merak, Banten. Saat kandas, Rizal yang menjadi penumpang KMP Batu Mandi, menerima kondisi yang dialami kapal. Menurut dia, yang namanya musibah sulit untuk melakukan apa-apa. Cuma, kata Rizal, dia khawatir dengan muatan buah yang ada di mobilnya. Dia takut buah di mobilnya membusuk karena terlalu lama di kapal.
\"Ya, paniklah. Entar ini yang punya barang sudah nelepon-neleponin terus,\" katanya kepada awak media.Surya, penumpang lainnya, juga mengatakan ungkapan senada dengan Rizal. Surya juga khawatir dengan kerjaannya yang kebetulan ada di Jakarta ketika KMP Batu Mandi sedang kandas. Karena alasan itu, Surya berharap pihak-pihak yang terkait segera mengambil langkah supaya kapal bisa berlayar lagi. Informasi yang diterima Radar Lamsel, KMP Batu Mandi berangkat dari dermaga eksekutif Bakauheni pukul 10.42 WIB. Ketika melintang di Pulau Panjurit, tiba-tiba mesin kapal mengalami gangguan di bagian sebelah kiri. Kondisi itu memaksa awak kapal meminta bantuan tugboat. Terkait kejadian ini, ASDP menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan. Manajemen akan terus melakukan pengawasan dan tentunya peningkatan layanan agar terus menghadirkan layanan penyeberangan dan pelabuhan bermutu prima dengan tetap memprioritaskan keselamatan. (rnd)
Sumber: