Distribusi Pupuk Subsidi Lambat

Distribusi Pupuk Subsidi Lambat

PALAS – Unit Pelaksan Teknis (UPT) Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Kecamatan Palas mengimbau petani ke pupuk komersil untuk mengatasi kurangnya pasokan pupuk subsidi. Plt. Kepala UPT Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Kecamatan Palas Tarmijan mengatakan, saat ini penyaluran pupuk subsidi di wilayah Palas selalu berjalan tepat waktu. Hanya ketersediaan pupuk subsidi dari pemerintah belum bisa memenuhi kebutuhan petani.

“Keluhan pedistribusian lambat memang menjadi keluhan banyak petani. Tapi sebenarnya pendistribusiannya yang bermasalah, saat ketersediaan pupuk subsidi memang terbatas. Hanya 116 kg urea dan NPK sekitar 50 untuk satu hektar dalam satu musim tanam,” kata Tarmijan memberikan keterangan kepada Radar Lamsel, Senin (18/7) kemarin.
Ia menjelaskan, seharusnya pada musim gadu tahun ini minimnya pasokan pupuk subsidi pemerintah ini bisa diatasi petani dengan beralih menggukan pupuk komersil atau non subsidi. Apalagi saat ini pupuk nonsubsidi ini sudah tersedia di semua desa dengan harga yang bisa dijangkau petani.
“Sekarang pupuk non subsisi sudah tersedia di kios yang ada di desa. Di Palas Pasemah saja kemarin turu 40 ton. Selain produsen juga telah menyediakan pupuk non subsidi dengan harga yang bisa dijangkau petani, hanya di kisaran Rp 200 dengan kualitas yang baik,” ucapnya.
Penggunaan pupuk non subsidi yang telah diterapkan sebagian petani pada tanaman padi juga memiliki hasil produksi yang lebih.
“Banyak rumor dari petani yang telah menggunakan pupuk non subsidi bahwa hasil panen meningkat 10 sampai 15 persen. Seperti di Palas Pasemah sebagian petani telah menggunakan pupuk non subsidi,” sambunnya.
Pada tahun ini, sabung Tarmijan, pupuk subsidi akan diterus disalurkan hingga akhir tahun untuk tanaman jagung dan padi di wilayah Palas.
“Masih disalurkan sampai Desember untuk 2 musim tanam padi dan tiga musim tanam jagung di tahun ini. Namun harapan kita untuk mengatasi kekurangan ini petani bisa menutupinya dengan menggunakan pupuk nonsubsidi,” harapnya. (vid)

Sumber: