KPPP akan Sidak Kios Pupuk di Lamsel

KPPP akan Sidak Kios Pupuk di Lamsel

KALIANDA – Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KPPP) Provinsi Lampung dikabarkan bakal melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah kios yang ada di daerah pada bulan Oktober 2022. Kabupaten Lampung Selatan menjadi salah satu daerah sasaran sidak tersebut. Informasi ini disampaikan Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (DTPHP) Kabupaten Lampung Selatan, Yennie usai mengikuti rapat koordinasi KPPP Provinsi Lampung, Selasa (11/10) kemarin. Yenni menegaskan, sidak itu dilakukan guna memastikan penyaluran pupuk subsidi tepat sasaran. Serta, memantau penyaluran dan pengelolaan pupuk bersubsidi yang ada di semua daerah se-Provinsi Lampung.

“Artinya kita harus bersiap mendampingi kapan saja Tim KPPP Provinsi Lampung datang untuk melakukan sidak. Karena daerah kita menjadi salah satu sasaran sidak ini,” ungkap Yennie via sambungan telepon.
Selain itu, Tim KPPP Provinsi Lampung yang diketuai Wakil Gubernur Lampung, Chusnunia Chalim ini menghimbau agar KPPP Kabupaten rajin turun ke lapangan. Hal itu dilakukan guna memastikan ketersediaan dan penyaluran pupuk bersubsidi tepat sasaran.
“Jadi kita yang didaerah harus rajin-rajin meninjau langsung ke lapangan untuk memantau pupuk bersubsidi ini. Tentu saja hal ini sudah kita lakukan secara terjadwal. Karena kita juga ingin pupuk subsidi ini tersalur sesuai dengan ketentuan yang berlaku,” tegasnya.
Lamsel mendapatkan tambahan kuota pupuk subsidi dari realokasi DTPHP Provinsi Lampung yang cukup lumayan. Rinciannya, yakni jenis Urea sebanyak 10.187 ton dan NPK 4.217 ton.
“Kami imbau kepada petani untuk dapat menebus pupuk sesuai dengan kuota yang ada. Artinya, setiap kelompok tani sebelumnya telah mengajukan melalui RDKK. Jadi itu kuota yang akan mereka peroleh,” pungkasnya.
Masih seputar pupuk bersubsidi. Sektor pertanian Kecamatan Palas akhirnya menerima tambahan kuota pupuk bersubsidi sebanyak 800 ton untuk kebutuhan pemupukan ke dua, serta musim tanam ke tiga atau MT3 tahun ini. Jumlah tersebut jauh dari usulan tambahan kuota pupuk yang diajukan oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Kecamatan Palas yaitu, sebanya 3.000 ton pupu bersubsidi. Plt. Kepala UPT Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Kecamatan Palas, Tarmijan mengatakan, di akhir tahun ini Lampung Selatan mendapat tambahan kuota pupuk subsidi sebanya 4.000 ton.
“Di akhir tahun ini Lampung Selatan mendapat tambahan kuota sebanyak ribuan ton untuk 17 kecamatan. Tambahan ini dari realokasi kabupaten lain serta tambahan langsung dari pusat,” kata Tarmijan kepada Radar Lamsel.
Tarmijan mengungkapkan, adanya kekurangan pasokan pupuk bersubsidi pada musim tanam ke dua ini membuat pihaknya kembali mengusulkan tambahan kuota sebanyak 3.000 ton untuk jenis urea dan NPK. Tambahan pupuk ini akan digunakan untuk memenuhi pemakaian pada pemupukan ke dua tanaman padi. Serta untuk musim tanam ke tiga dan tamanan hortikultura atau palawija.
“Tambahan ini kita lalukan kerana petani masih kekurang pupuk subsidi. Namun pemerintah hanya merealisasikan 56 persen untuk urea dan 22 persen untuk NPK. Atau jumlahnya sebanyak 800 ton, 500 ton urea dan 300 ton NPK,” sambungnya. (idh/vid)

Sumber: