Saldo Rekening Giro BRI Disoal Kades!

PALAS - Sejumlah kepala desa di wilayah Palas mempertanyakan saldo rekning giro yang dibuat pada tahun 2020 lalu yang digunakan untuk penyaluran Bantuan Lansung Tunai Dana Desa (BLT-DD). Masalahnya, jumlah saldo sebesar Rp 1 juta di rekning giro Bank BRI itu tidak dapat ditarik oleh perangkat desa. Kepala Desa Tanjungsari, Jarwono mengungkapkan, desa membuat rekening giro tesebut sebagai alat penyaluran BLT-DD di masa pandemi. Dimana setiap desa diwajibkan untuk membuka saldo awal sebesar Rp 1 juta.

“Desa harus membuat rekening giro agar bisa menyalurkan BLT- DD di tahun 2020 dan 2021. Dimana kita diwajibkan minyimpan saldo sebesar Rp 1 juta yang bisa diambil setelah penyaluran BLT-DD selesai,” kata Jarwono, Senin (7/11) kemarin.

Sayangnya hingga saat ini saldo rekening giro tersebut tidak bisa diambil kembali. Padahal penyaluran BLT-DD kini tak lagi melalui rekning Keluarga Penerima Manfaat (KPM).

“Sekarang BLT- DD disalurkan langsung ke KPM, enggak lewat rekening lagi. Tapi saldo tersebut tetap tidak bisa diambil, perangkat desa mendatangi pihak Bank alasannya, saldo tidak bisa diambil karena telah habis dengan sendirinya,” sambungnya.

Penjabat Sementara Kepala Desa Pematang Baru, Muslim Idrus juga mengamini, pada pihaknya juga menyetor saldo awal sebesar Rp 1 juta untuk membuka rekening giro sebagai alat penyaluran BLT-DD tersebut.

“Waktu itu saya masih jadi Pj Kades Palas Pasemah. Kita juga setor sebesar Rp 1 juta untuk membuka rekening giro yang menjadi alat penyaluran BLT-DD,” ungkapnya.

Sementara itu Kepala Bank BRI Unit Palas, Anzarudin menjelaskan, saldo awal rekening giro tersebut bisa diambil. Namun, yang bisa melakukan penarikan hanya kepala desa dan bendahara desa.

“Kalau berapa desa yang buat rekening giro kurang tahu, karena waktu itu saya belum memimpin unit palas. Selain itu pembuatan rekening giro hanya bisa di cabang. Dana itu bisa diambil oleh desa,” pungkasnya. (vid)

Sumber: