Maturidi Bungkam Soal Komputer Hilang yang Ditanya BPK
Kasat Pol PP Lampung Selatan Maturidi Ismail -Foto : Istimewa ---
KALIANDA, RADARLAMSEL.DISWAY.ID - Kasat Pol-PP Kabupaten Lampung Selatan, Maturidi, S.H. akhirnya angkat bicara mengenai kasus pencurian komputer di kantornya saat bulan Ramadan lalu. Ditanya sudah sampai mana kasusnya, Maturidi belum menerima informasi.
"Sampai saat ini belu. ada informasi dari Kapolsek Kalianda, enggak jelas," katanya saat dikonfirmasi radarlamsel.disway.id, Senin, 23 Juli 2024 malam.
Apakah Sat Pol-PP Kabupaten Lampung Selatan pernah menindaklanjuti kasusnya di Polsek Kalianda, Maturidi dengan tegas mengatakan kalau mau lebih jelas sebaiknya ditanyakan langsung dengan jajaran Polsek Kalianda. Karena sampai saat ini, pihaknya belum mendapatkan kabar.
"Lebih baik tanya dengan mereka, kami pun enggak jelas apa masalahnya kok belum terungkap," kata Maturidi.
radarlamsel.disway.id lantas bertanya kepada Maturidi mengenai komputer yang hilang itu. Informasi yang kami dapat, komputer yang dicuri itu pernah diminta oleh Badan Pemeriksa Keuangan atau BPK. Kabar yang beredar bahwa BPK menduga ada kejanggalan dari pengadaannya.
Ketika ditanya mengenai hal itu, Maturidi tidak lagi membalas pesan dari radarlamsel.disway.id. Padahal sebelumnya Maturidi dengan cepat membalaskan setiap pertanyaan yang dilontarkan kepadanya. Hingga Selasa, 23 Juli 2024, Maturidi masih belum membalas.
Diberitakan sebelumnya, Kantor Sat Pol-PP Kabupaten Lampung Selatan disatroni maling. Informasinya, peristiwa diam-diam itu terjadi pada bulan Ramadan lalu, sekitar tanggal 31 Maret 2024. Kejadiannya di siang hari.
Sumber radarlamsel.disway.id menyebut bahwa ada tiga unit komputer, berikut dengan mesin printer atau scanner, yang berhasil digondol maling. Menariknya, para penyamun beraksi di waktu siang saat ada anggota Sat Pol-PP yang berjaga.
Sumber ini bilang kalau dua personel yang berjaga ketika itu sedang alasan keluar. Namun ada hal yang janggal. Biasanya bila dua personel berjaga bersamaan, lalu ada yang ingin izin keluar, salah satu di antaranya harus tetap siaga di pos jaga.
Waktu itu dua-duanya kompak keluar semua. Entah pergi keluar bersama, atau satu per satu. Tetapi pencurian terjadi ketika kedua anggota berinisial DN, dan AN itu tidak ada di pos jaga. Begitu kembali ke pos jaga, dua anggota itu melihat ke arah pintu kantor.
"Pintu sekretariat kebuka, terus anggota yang jaga ngecek. Dari situ baru ketahuan kalau ada komputer dicuri," kata sumber Radar Lamsel.
Sehari berselang, lanjut sumber ini, peristiwa pencurian itu dilaporkan ke Polsek Kalianda. Maturidi yang mengetahui ada pencurian di kantornya langsung memindahkan DN, dan AN piket di Gedung PKK. Pemindahan dua anggota itu lumayan mengejutkan.
Bila berkaca dari kejadian beberapa minggu sebelumnya, Maturidi terbilang garang untuk urusan pindah memindah anggota. Apabila tidak sesuai kemauannya, maka anggota yang bersangkutan siap-siap dibuang. Bahkan bisa berujung pada pemecatan.
Sebelumnya, Maturidi sempat melakukan sidak terhadap dua personelnya yang piket di Posko Praja di Markas Sat Pol-PP Kabupaten Lampung Selatan. Ketika sidak, Maturidi mendapati dua anggotanya meninggalkan Posko Praja tanpa keterangan.
Sumber: