Setengah Hati, Bantuan Sarana Pengendalian Hama Tikus Tak Didukung Penuh
Keterangan: Ist. Radar Lamsel - Sejumlah petani di Desa Sidowaluyo, Kecamatan Sidomulyo tengah melakukan penggembosan lubang tikus, Rabu (14/1) lalu.Keterangan: Ist. Radar Lamsel - Sejumlah petani di Desa Sidowaluyo, Kecamatan Sidomulyo tengah melakukan--
“Suplai belerang dan basmismus jauh dari kebutuhan petani. Belum lagi stik atau kompor pembakar sidowaluyo Cuma punya 24 unit sementara lahannya itu ada 1.000 hektar. Bantuan dari dinas kabupaten juga belum ada,” kata Teguh.
Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tanaman (POPT) Kecamatan Sidomulyo, Anggun Safitri juga menjelaskan, Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Perkebunan Provinsi pada awal tahun ini memberikan bantuan 200 kilogram belerang dan 600 batang basmismus.
Namun menurutnya, jumlah tersebut belum cukup mengcover kebutuhan petani di wilayah sidomulyo.
“Mestinya dukungan dari kabupateni juga ada. Karena suplai dari dinas provinsi itu tidak banyak, belum cukup memenuhi kebutuhan petani,” tutur Anggun.
Selain itu, pemerintah desa juga mesti tanggap memberikan bantuan kepada petaninya. Pemerintah desa tak boleh diam melihat petani meregang nyawa setiap tahun akibat pemakaian kawat beraliran listrik.
“Upaya pengendalian hama tikus ini juga harus didukung oleh pemerintah desa. Sekarang ada alokasi ketahanan pangan, yang bisa dimanfaatkan untuk mengendalikan hama tikus. Pemerintah desaa tak boleh diam melihat petani harus bertaruh nyawa karena penggunaan kawat listrik ini. Tak sepadan jika harus kehilangan nyawa hanya untuk membasmi tikus,” ungkap Anggun.
Kepala Bidang Prasarana dan Sarana Pertanian, Dinas TPHP Lampung Selatan, Nyoman juga mengakui pada tahun 2024 lalu pihaknya tidak menganggarkan kebutuhan petani untuk menanggulangi hama tikus. Pengendalian hama tikus masih mengandalkan bantuan dari Balai Proteksi Pengendalian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Lampung.
“Di tahun 2024 dari dinas enggak ada. Tapi dari balai proteksi melalui koordinator POPT kayaknya ada. Makanya tahun 2025 sudah kita anggarkan, tapi itu untuk antisipasi dan enggak hanya hama tikus,” pungkas Nyoman. (*)
Sumber: