Warga Sidodadi Desak Pemdes Bangun Lapen di 2018
SIDOMULYO – Demi pemerataan pembangunan, warga delapan dusun di Desa Sidodadi, Kecamatan Sidomulyo mendesak Pemerintah Desa Sidodadi untuk membangun lapen pada 2018. Aspirasi itu tertangkap pada Musyawarah Rencana Pembangunan Desa (Musrenbangdes) di Balai Desa Sidodadi Kecamatan Sidomulyo, Jum’at (15/12) lalu. Joko (40) warga Dusun Damar Agung salah satu yang menyuarakan aspirasi tersebut. Ia menilai pembangunan rigid beton memang bagus, namun demikian pemerataan pembangunan yang diidamkan warga desa dinilai lamban apabila harus menunggu pembangunan rigid beton. “Rigid beton itu bagus, tapi kan prosesnya lama. Sedangkan tiap dusun ini ada banyak kepala keluarga yang menantikan pembangunan jalan. Maka kami minta pemerintah desa untuk membangun jalan lapen saja,” kata dia pada Musrenbangdes. Sebab lanjut dia, Desa Sidodadi merupakan wilayah transmigrasi yang terdapat banyak sekali jalan desa. Sehingga apabila seluruh jalan harus di cor beton tentu perlu waktu puluhan tahun warga dusun menantikan pembangunan jalan. “Maka pada Musrenbangdes ini kami warga delapan dusun sepakat menyuarakan aspirasi ini, agar menjadi pertimbangan pemerintah desa,” imbuhnya. Diketahui Desa Sidodadi memiliki delapan dusun yakni Dusun Damar Agung I, Damar Agung II, Krajan I, Krajan II Ringin Agung I Ringin Agung II, Dusun Pati dan Dusun Banyumas. Kadus Damar Agung I Ridwan menjelaskan aspiarasi ini sebelumnya sudah diterima pada tingkat Musyawarah Dusun (Musdus). Warga kata dia dominan memilih pembangunan lapen dengan dalih pemerataan pembangunan. “Usulan ini sudah kami terima pada Musdus dan kembali kami tangkap pada Musrenbangdes,” sebut Ridwan. Hal senada dikatakan Kadus Krajan II Rohman, ia bahkan mengaku tekanan batin ketika warga mendesak mengapa di dusun mereka (Krajan II ‘red) jalan tak kunjung dibangun. “Jujur kami selaku Kadus selalu didesak warga agar jalan segara dibangun, soalnya banyak jalan yang masih berupa onderlaag,” ungkapnya. Sementara tanggapan Kades Sidodadi Rahmat Witoto mengatakan total 22 Kilometer panjang jalan yang masuk dalam kategori buruk. Sehingga kata dia memicu desakan warga untuk pembangunan jalan lapen. “Nah, delapan dusun ini semuanya dominan untuk membangun jalan lapen, tidak apa-apa disuarakan di Musrenbangdes, karena memang Musrenbangdes adalah tempat untuk menyampaikan aspirasi terkait pembangunan. Setelah ini kami akan kembali musyawarahkan apakah bisa dibangunkan lapen atau tidak? Yang jelas warga sudah menyampaikan aspirasinya,” tandasnya. (ver)
Sumber: