Datangkan Guru Besar, Dorong Sarjana Lokal
Orasi Ilmiah di Kampus STAI Yasba
KALIANDA – Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Yayasan Pembangunan (Yasba) menghadirkan tokoh penting untuk mendorong keberlangsungan pendidikan di Lampung Selatan. Prof. Wan Jamaludin Z., S.Ag., M.Ag., Ph.D., tokoh yang sengaja didatangkan untuk membakar semangat pendidikan di Lampung Selatan mengatakan, mahasiswa lokal mesti survive dan tak terlena dengan dimensi abad 21 yang serba instan. “Sejarah bicara bahwa keberhasilan abad ini tak lepas dari peran cendikiawan dan tokoh-tokoh muslim dimasa lampau, mestinya tradisi itu kita warisi sekarang jangan malah sebaliknya,” kata guru besar UIN Raden Intan Lampung di STAI Yasba, Senin (3/9) kemarin. Dosen Pasca Sarjana UIN RIL itu melanjutkan, ada banyak contoh khususnya di Bumi Sumatera ini. Sebab, kata dia, banyak pemikir dan ulama besar yang muncul dari Sumatera. “Itu artinya kendala fasilitas dan lain sebagainya tak mengalahkan semangat dan jiwa mahasiswa lokal. Tak usah minder dengan keberadaan kampus tapi buktikan kalau produk lokal juga kompetitif,” sebut Jamaludin. Jamaludin menegaskan, perlu sinergisitas antara Pemkab dan pihak kampus untuk menuju daerah yang berkembang. Sebab, apabila tidak terjalin komunikasi antar keduanya maka kesarjanaan lokal tidak akan melahirkan Sumberdaya Manusia yang kompeten. “Dimasa ini mahasiswa mesti punya lima keahlian yakni, ICT Literary atau kemampuan berkomunikasi, Cross Check, Problem Solfing untuk menyelesaikan persoalan, efektifitas komunikasi serta kolaborasi,” tandasnya. Selain menghadirkan guru besar UIN RIL, STAI Yasba juga turut menghadirkan sosok penting di Kabupaten ini yakni Plt Bupati Nanang Ermanto. Orang nomor satu di Lamsel itu mengaku bangga atas keberadaan STAI Yasba. “Saya bangga dengan semangat yang ditujukan untuk mendorong dunia pendidikan di Lamsel. Mahasiswa jangan berkecil hati karena prestasi tidak ditentukan oleh fasilitas,” kata Nanang. Politisi PDIP itu menegaskan maju mundurnya pendidikan tergantung pada upaya semua pihak menentukan pondasi yakni pendidikan. Bila mana pondasi rontok maka runtuhlah bangsa ini. Ketua STAI Yasba Drs. Yacub Yuhira mengatakan orasi ilmiah bertema ‘Revitalisasi tradisi kesarjanaan muslim dalam idealisme dan pragmatisme keilmuan islam kontemporer’ ini merupakan tema awal dimulainya perkuliahan bagi para mahasiswa STAI Yasba. Yacub menerangkan tahun ajaran 2018 – 2019 sebanyak 86 mahasiswa baru yang telah terdaftar di STAI Yasba secara keseluruhan sebanyak 338 mahasiswa. Dengan empat program studi yakni Management Pendidikan Islam, PAUD, Perbankan Syariah dan Ekonomi Islam. “Untuk dosen ada 54 dosen. Kami berharap Pemkab ikut serta mendorong lahirnya Sdm lokal yang mampu mengangkat kasta pendidikan di Lampung Selatan,” tandasnya. (ver)Sumber: