CDR TB Paru di Palas Masih Rendah

Jumat 13-09-2019,09:07 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Redaksi

PALAS – Sepanjang tahun 2019 Unit Pelaksana Teknis (UPT() Puskesmas Rawat Jalan Kecamatan Palas baru menemunkan 21 kasus penderitan Tubercolosis Paru (TB Paru), jumlah tersebut jauh dari angka yang ditargetkan yakni sebanyak 109 kasus.           Hal tersebut terungkap saat UPT Puskesma Rawat Jalan Kecamatan Palas menggelar Loka Karya Mini Lintas Sektoral, Kamis (12/9).  Rendahnya kasus tresebut disebabkan minimnya kesadaran masyarakat melakukan pemerinkasaan dahak dilaboratorium.           Kepala UPT Puskesmas Rawat Jalan Kecamatan Palas, Bambang Priyanto mengatakan, pada tahun 2019 pihaknya menargetkan  Case Detection Rate (CDR) minimal 109 kasus. Namun hingga melewati pertengahan tahun baru terjaring 21 kasus TB Paru.           “Sepanjang tahun ini hanya 35 masyarakat yang melakukan suspek TB Paru di laboratorium. Namun yang dinyatakan positif menderita TB Paru hanya 21 orang. Sedangkan yang masih dalam pengawasan pengobatan hanya 18 orang, sisanya sudah drop off,” kata Bambang kepada Radar Lamsel.           Bambang mengatakan, rendahnnya  capaian CDR  TB Paru ini disebabka kurangnya kesadaran masyarakat untuk melakukan pemeriksaan dahak di laboratorium.           “Salah satu penyebabknya rendahnya kesadaran masyarakat untuk periksa. Yang harus ditingkatkan yakni Survey Kontak TB di masyarakat,” sambungnya.           Menurutnya, jika tidak segera terpantau penderita TB Paru dalam setahun dapat menularkan sebanyak 15 orang. Untuk itu kedepannya pihaknya juga akan mengeluarkan kebijakan dengan memberikan penyuluhan dan sosialisasi TB langsung kepada masyarakat.           Upaya ini juga, lanjut Bambang, harus mendapatkan dukungan dari pemerintah desa, untuk menjaring masyarakat yang terjangkit TB Paru.           “Kedepannya akan kita berikan sosialisasi kepada masyarakat. Harapan kami pemerintah desa juga dapat mengambil peran untuk menjaring penderita TB Paru melalui posyandu,” harapnya. (vid)

Tags :
Kategori :

Terkait