Kemarau Panjang, Petani Alih Fungsi Lahan Sawah

Senin 30-09-2019,08:23 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Redaksi

TANJUNG SARI- Kemarau panjang menyebabkan hasil persawahan tidak maksimal, bahkan sebagian besar petani di Desa Sidomukti, Kecamatan Tanjung Sari mencoba mengalihfungsikan lahan sawah menjadi perkebunan timun. Salah satu Petani di Desa Sidomukti Sugiman(40) mengatakan, panen padi miliknya itu mengalami kegagalan, bahkan hasil panennya tidak dapat menutupi modal yang telah dikeluarkan untuk bibit, pupuk dan obat hama. \"Hasil panen dari sawah milik kami hanya lima karung mas, hanya beberapa puluh kilo saja, itu padi basah, jika padi kering bisa lebih ringan lagi,\" kata dia saat ditemui Radar Lamsel, di area persawahan desa Sidomukti, Minggu (29/9). Dikarenakan kekekeringan dan kegagalan panen saat ini sawah miliknya ditanami oleh tanaman mentimun. \"Ada sebenarnya perairan dari sungai tetapi tetap saja kering terus karena panas yang sangat menyengat dan tanah yang pecah-pecah, jadi tidak lama kemudian kekeringan kembali,\" ujar dia. Selain kekeringan, Sugiman juga menjelaskan bahwa hama sawah juga menjadi salahsatu penyebab kegagalan panen yang dia alami. \"Hama juga lumayan banyak mas, tikus dan wereng coklat, kemarin ada program dari penerintah penyemprotan wereng coklat, namun karena persawahan saya terpisah dari area persawahan warga lainnya jadi sawah saya tidak mendapatkan program itu,\" pungkas dia. Masih kata Sugiman dia juga membeberkan jika tanaman mentimun miliknya saat ini baru berbentuk tunas dan baru berusia tiga hari. \"Hari ini kami sirami dan kami pasang lanjaran, untuk menanam mentimun modalnya juga modalnya tidak terlalu besar, hanya bibitnya saja yang agak mahal,\" beber dia. (CW1)

Tags :
Kategori :

Terkait