Marak Berdiri Bangunan di Tanggul Irigasi

Selasa 01-09-2020,09:14 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Redaksi

SRAGI – Pemanfaatan tanggul irigasi yang dijadikan sebagai lahan bangunan di Desa Bandar Agung, Kecamatan Sragi, kian marak dilakukan oleh masyarakat. Bermula dari bangunan semi permanen,  satu per satu bangunan yang berdiri di bantaran jaringan irigasi itu  kini berubah menjadi  bangunan permanen, tanpa memikirkan dampak buruknya. Kepala Desa Bandar Agung Samsu Anwar mengatakan, pembangunan yang dilakukan masyarakat di tanggul irigasi Dusun Bunut Selatan itu memang sudah lama menjadi perhatian pemerintah desa. “Sudah lama kami berikan imbauan, dari mendirikan bangunan kayu. Tapi imbauan kami tidak dihiraukan masyarakat,” Ujar Samsul Anwar memberikan keterangan kepada Radar Lamsel, Senin (31/8). Hingga saat ini, jumlah bangunan terus bertambah. Bahkan, sambung Samsul, satu persatu bangunan tersebut sudah berubah menjadi bangunan permanen. Pihaknya juga sudah meminta bantuan kepada Unit Pelakasana Teknis (UPT) Penguji Konstruksi dan Bangunan Kecamatan Ketapang Sragi. Namun sama saja, tidak membuahkan hasil. “Awalnya bangunan permanen yang berdiri hanya satu di depan tugu udang. Kemudaian dikuti bengunan lain, gudang ikan ada dau itu,” ungkapnya. Sementara itu Plt. Kepala UPT Penguji Konstruksi dan Bangunan Kecamatan Sragi Ketapang, Khairul Efendi juga mengamini bahwa pihaknya telah memberikan imbauan kepada masyarakat . “Sudah imbau sejak mendirikan bangunan semi permanen, bangun an katu. Tapi enggak hasil,” ucapnya. Padahal menurutnya, pemebangunan di bantaran tanggul tersebut akan merugikan masyarakat sendiri. Pasalnya bangunan tersebut pasti akan ditertibkan ketika ada program normalisasi. Belum lagi bangunan rawan terdampak banjir ketika irgasi meluap. “Tanggung sendiri resikonya. Bangunan yang berdiri di tanggul irigasi tersebut pasti akan ditertibkan ketiak ada program normalisasi dari Balai Besar,” pungkasnya. (vid)

Tags :
Kategori :

Terkait