PALAS – Pengelolaan sampah pasar Desa Sukaraja, Kecamatan Palas kembali dikeluhkan oleh masyarakat. Sebab, sampah yang berasal dari pedagang pasar tersebut mencemari lingkungan. Pengelola pasar juga masih dinilai lambat melakukan penanggulangan sampat setiap operasi pasar. Padahal sampah yang dihasilkan dari pasar yang beroprasi setiap Selasa dan Jumat itu cukup banyak. Jurila (47) salah satu warga setempat mengatakan, sampai dengan saat sampah yang berasal dari sejumlah pedagang pasar tersebut masih menjadi keluhan masyarakat. Sebab sampai dengan saat ini belum ada penanggulangan yang baik dari pengurus pasar. “Yang terdampak ya kita-kita ini lah, masyarakat yang punya rumah dilingkungan pasar. Lingkungan jadi tercemar banyak sampah plastik yang berserakan,” ujar Jurila memberikan keterangan kepada Radar Lamsel saat ditemui di kediamannya, Kamis (24/9) kemarin. Jurila mengungkapkan, pengurus pasar tersebut tidak pernah melakukan penanggulangan sampah dengan cepat. Setiap gelaran pasar sampah pedagang hanya ditumpuk namun tidak langsung diangkut menggunakan kendaraan. Padahal kata dia, pasar yang digelar dua kali dalam sepekan tersebut menghasilkan sampah pedagang cukup banyak. “Sampah hanya disapu saja tidak langsung diangkut. Yang lebih jorok itu sampah usus ikan, karena baunya sampai kemana-kemana. Apalagi kalau musim hujan, baunya tambah menyengat,” jelasnya. Hal senada juga diutarakan oleh Elda (48). Ia menuturkan, karena lambannya pengelolaan sampah dari pengurus pasar hal tersebut mengundang masyarakat lain untuk membuang sampah di lingkungan pasar. “Ini yang buang sampah enggak hanya pedagang, tapi masyarakat yang rumahnya jauh dari pasar buang disini juga. Sudah jadi seperti tempat sampah umum. Hal itu terjadi karena sampah pedagang ini enggak cepat dibersihkan oleh pedagang pasar,” pungkasnya. (vid)
Pasal Sampah, Pengurus Pasar jadi Cibiran
Jumat 25-09-2020,08:20 WIB
Editor : Redaksi
Kategori :