Bukan Status Pesertanya Tapi Komitmennya!

Pandu Wakili Nanang Deklarasi Damai Pilkada

KALIANDA – Meski belum semua Bakal Pasangan Calon (Bapaslon) selesai ditetapkan sebagai Pasangan Calon (Paslon) Bupati/Wakil Bupati, Kepolisian Resort (Polres) Lampung Selatan tetap menggeral deklarasi damai Pilkada. Kepolisan condong kepada faktor peserta Pemilu yang dinilai bisa menggerakkan massa, bukan terpaku pada status Bapaslon ataupun Paslon. Atas alasan menciptakan kondusifitas itulah deklarasi tetap digelar. Kapolres Lamsel AKBP. Zaky Alkazar mengatakan acara tersebut wajib dilakukan oleh aparat penegak hukum guna menciptakan pilkada damai. “Kami menggelar kegiatan ini intinya berdasarkan dari segi keamanan. Untuk masalah calon atau bakal calon itu ranahnya KPU dan Bawaslu. Kami mengundang mereka sebagai peserta pemilu yang punya kans dan masa besar yang bisa dimobilisasi. Maka kita perlu komitmen mereka untuk bersama-sama menciptakan pilkada damai ini,” ungkap Zaky kepada Radar Lamsel, Selasa (29/9) kemarin. Pihaknya, tidak ingin terlalu jauh masuk ke dalam ranah status para peserta pemilu untuk menggelar kegiatan tersebut. Sebab, dimata aparat penegak hukum dari sisi keamanan mereka punya potensi besar dalam melakukan mobilisasi masa. “Terlepas nantinya seperti apa, mereka sudah sepakat menciptakan situasi kondusif dalam gelaran pilkada serentak ini. Masalah status calon atau bakal calon ini memang jadi pertimbangan KPU untuk mereka menggelar deklarasi damai. Tapi, kalau kami tidak menjadi soal. Mungkin nanti KPU secara tersendiri melakukan kegiatan yang sama bagi para calon yang sudah resmi ditetapkan,” tandasnya. Lebih lanjut dia mengatakan, pihaknya secara tegas mengatakan jika para calon dan bapaslon pilkada itu diundang sebagai peserta pemilu. “Sekali lagi kita tegaskan bahwa mereka diundang untuk deklarasi damai sabagai peserta pemilu. Bahkan dalam forum juga kami tegaskan kegiatan ini untuk para peserta pilkada. Bukan calon ataupun bakal calon,” tukasnya. Terpisah, Kepala Badan Kesbangpolinmas Lamsel, Thomas Amirico mengamini, jika kegiatan tersebut merupakan tugas dan kewajiban aparat penegak hukum dalam hal ini Polres Lamsel. Menurutnya, kegiatan tersebut bukan menyasar pada status calon maupun bakal calon, namun lebih kepada menyatukan persepsi seluruh peserta pemilu serta stakeholder terkait untuk menciptakan pilkada damai. “Sebetulnya tidak menjadi soal. Karena konteksnya bukan hanya kepada para calon saja. Tetapi, untuk cakupan yang lebih luas yakni para peserta pemilu untuk menciptakan pilkada yang aman, damai dan sejuk. Harapannya, dapat tercipta pemimpin benar-benar pilihan masyarakat,” ungkap Thomas. Disamping itu, Thomas juga berpendapat sama halnya dengan yang dikatakan Kapolres Lamsel. Para peserta yang notabene nya sebagai bapaslon memiliki kekuatan masa yang besar. “Jadi, harapannya mereka bisa menjadi leader untuk mengarahkan masanya untuk menciptakan pilkada damai. Karena Polres memiliki tanggungjawab dalam urusan keamanan dan ketertiban di wilayahnya,” tutupnya. Terpisah, Ketua Bawaslu Lamsel Hendra Fauzi, enggan memberikan komentar saat dimintai tanggapan terkait hal tersebut. “Kami hanya memenuhi undangan dari Polres. Silahkan konfirmasi kepada tuan rumah saja,” singkat Hendra. Deklarasi damai ini, diikuti seluruh jajaran Forkopimda serta stakeholder terkait yang ada di Kabupaten Khagom Mufakat ini. Tampak hadir Kapolres Lamsel AKBP Zaky Alkazar Nasution, Dandim 0421 Letkol Inf. Enrico Setiyo Nugroho, Pjs. Bupati Sulpakar, Kajari Hutamrin, Ketua DPRD Hendri Rosyadi, Ketua KPU Ansurasta Razak, Anggota Bawaslu Fakhrur Rozi dan para Ketua Organisasi Masyarakat (ormas). Dalam kegiatan yang digelar di Aula Rajabasa Kantor Bupati Lamsel ini, Calon Wakil Bupati Lamsel Pandu Kesuma Dewangsa hadir mewakili Nanang Ermanto yang Absen, ia didampingi Syahirul Alim yang tidak lain merupakan Tim Pemenangan. Selain itu, tak ketinggalan juga dua pasangan bakal calon bupati (balonbup) Toni Eka Candra - Antoni Imam dan H. Hipni - Melin Hariyani Wijaya lengkap berikut tim suksesnya dalam acara tersebut.(idh)