Yodis bilang harga murah di pariwisata yang ada di Pangandaran bisa terjadi karena mereka mempunyai pabrik sendiri. Misalnya tahu, dan tempe, pengelola wisata di sana memanfaatkan pabrik lokal yang ada.
Karena itulah harga makanan di sana bisa murah. Selain itu, minuman semacam kopi, teh, dan susu, harganya juga terjangkau. Yodis menyebut harganya bisa ditekan sedemikian rupa karena penjual di lokasi wisatanya memakai wadah plastik. Bicara soal plastik, Yodis menyebut kalau penjual di sana sudah menyiapkan solusinya.
"Mereka tidak khawatir dengan lingkungan karena sudah punya alat pegelola limbahnya. Persiapan mereka komplit dan matang," katanya.
Baik Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif maupun Yodis berharap pengelola wisata di Kabupaten Lampung Selatan bisa melakukan hal yang sama. Tentu saja langkah serupa bakal membuat wisata di Kabupaten Lampung Selatan semakin dilirik oleh wisatawan lokal, dan juga luar.
"Kalau bisa sediakan nasi, lauknya harus juga harus ada. Tetapi, apa kira-kira lauknya yang khas. Misalnya yang menggambarkan Pantai Kedu," katanya. (rnd)