Lembaga Survey Indikator Politik Indonesia: Saling Serang dan Menjatuhkan Saat Debat Tidak Disukai Warga

Senin 08-01-2024,00:32 WIB
Reporter : admin
Editor : Febi Herumanika

JAKARTA, RADARLAMSEL.DISWAY.ID -Lembaga Survey Indikator Politik Indonesia mengatakan jika kebanyakan masyarakat tidak menyukai perilaku capres-cawapres yang saling serang serta menjatuhkan sepanjang debat berlangsung.  

Perihal tersebut diungkapkan oleh Lembaga Survey Indikator Politik Indonesia pada Sabtu 6 Januari 2024 bersumber pada hasil survey yang diadakan 25-27 Desember 2023 lalu. 

Dari hasil survey bahwa 57.0 persen responden tidak sepakat saat debat dilakukan dengan saling serang serta menjatuhkan, 38.6 persen lain mengaku sepakat serta 4.4 persen yang lain tidak menjawab/tidak ketahui  

Arifki Chaniago sebagai Direktur Eksekutif Aljabar Strategic menerangkan jika pada perdana pada 12 Desember tahun lalu salah satu capres cenderung mengenakan strategi menyerang serta menjatuhkan. 

Baginya salah satu Capres tersebut berupaya untuk menyudutkan Prabowo Subianto dari Capres no urut 2. 

Ada pun permasalahan yang diangkat merupakan dengan menyinggung tewasnya seseorang anak bernama Harun Al-Rasyid dalam kejadian kerusuhan di Jakarta pada 21-22 Mei 2019 serta sindiran Prabowo tidak tahan jadi oposisi. 

Menurut Arifki, dengan penemuan survei tersebut menampilkan strategi yang digunakan salah satu Capres tersebut bukanlah pas serta tidak disukai oleh korespondennya. 

Arifki pula berkata bila terdapatnya salah satu Capres yang mempunyai hutang budi ke Prabowo saat Pilkada Jakarta pada 2017.  

Menurut Arifki, Partai Gerindra yang dipimpin oleh Prabowo, menerima Anies serta membantunya bertarung dalam kontestasi jadi Gubernur DKI Jakarta walaupun adalah oposisi.  

“Berkat dorongan serta dukungan itulah, Anies sukses dimenangkan serta dinilai mempunyai hutang budi ke Prabowo,” tambahnya.(Disway.id)

Tags :
Kategori :

Terkait