Suara berikutnya datang dari Parissan Gultom. Pria yang menduduki Kursi Cabor Binaraga Kabupaten Lampung Selatan ini menyebut program KONI di bawah Nursyamsi berjalan di tempat. Berkaca dari hal itu, kata Gultom, wajar bila cabor menyoroti transparan pengelolaan anggaran KONI.
"Kami tidak pernah tahu secara pasti seperti apa alokasi dan penggunaan anggaran. Kami minta ke depan, pengelolaan keuangan harus terbuka dan melibatkan cabor," katanya.
Sampai saat ini Nursyamsi masih membisu. radarlamsel setidaknya sudah dua kali menghubunginya terkait isu, dan aksi penandatanganan mosi tidak percaya. Tapi seperti biasa, Nursyamsi tidak merespons sama sekali hingga berita ini selesai ditulis.