Bahaya Mengancam Ratusan Nelayan Muarapilu
Rabu 26-07-2017,09:08 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Redaksi
Jarak Dermaga VII dan Dermaga Tambat Berdekatan
BAKAUHENI – Nelayan di TPI Muarapilu, Desa Bakauheni, Kecamatan Bakauheni tengah khawatir dan gelisah. Mereka khawatir aktivitas tranportasi laut kapal roll on – roll off (roro) di Dermaga VII Pelabuhan Bakauheni berdampak pada aktivitas dan keselamatan nelayan setempat.
Sebab, jarak antara dermaga VII dan dermaga tambat para nelayan sangat berdekatan. Bukan hanya kedua belah pihak yang saling mengganggu, dekatnya jarak tersebut mengancam keselamatan para nelayan.
“Alur kapal saat menyandar di dermaga kan melintasi alur kami. Kalau menyenggol kapal nelayan yang kecil bagaimana. Sekali dua kali mungkin kami bisa menghindar. Tetapi kalau apes, bisa celaka kami,” ungkap Rahmat, salah seorang nelayan di TPI Muarapilu kepada Radar Lamsel kemarin.
Menurut Rahmat, jarak antara dermaga VII Pelabuhan Bakauheni dengan dermaga tambat nelayan lebih kurang 30-50 meter. “kedekatan jarak ini yang membuat kami khawatir saat beraktivitas di dermaga,” tambah Rahmat.
Tokoh nelayan yang juga anggota DPRD Lamsel Sadide mengamini kondisi dermaga VII Pelabuhan Bakauheni dengan dermaga tambat para nelayan yang sangat dekat tersebut.
Dia juga mengaku sudah menampung aspirasi para nelayan yang memang menginginkan agar ada solusi atas pembangunan dermaga VII yang dilakukan dipelabuhan Bakauheni.
“Aspek keselamatan yang kami catat disini. Ini menjadi aspirasi nelayan. Jangan sampai ketika ada korban baru dipikirkan,” ungkap Sadide kepada Radar Lamsel di gedung DPRD Lamsel.
Karena jarak yang dekat tersebut, para nelayan berharap ada upaya relokasi dermaga tambat yang ada di TPI Muarapilu saat ini. Upaya itu dilakukan agar keberlangsungan pelayaran kapal yang melayani penumbang dan pelayaran nelayan yang mencari nafkah tidak saling mengganggu.
“Karena kalau dibiarkan sangat riskan sekali. Jaraknya sangat dekat,” ungkap Ketua Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) DPRD Lamsel ini.
Sadide mengungkapkan para nelayan bukan alergi terhadap pembangunan Dermaga VII yang ditargetkan menjadi demaga premium dimasa yang akan datang. Namun keberlangsungan lingkungan yang ada disekitarnya juga harus menjadi perhatian pemerintah agar pelayaran dalam pelayanan transportasi laut terjamin keamanan dan kenyamanannya.
Untuk diketahui terdapat sekitar 150-an nelayan dan puluhan perahu besar dan kecil yang braktivitas di dermaga tambat Murapilu.(edw)
Tags :
Kategori :