NATAR - Di bawah pimpinan Kepala Desa Pemanggilan Pulung Andri, Desa Pemanggilan kebut pembangunan di bidang infrastruktur jalan. Selain melalui dana pemerintah melalui Dana Desa, wilayah yang berdekatan dengan Kotamadya Bandarlampuing ini juga memaksimalkan peran perusahaan untuk pembangunan daerah. Aparatur di desa ini juga pantang manja dengan hanya mengandalkan dana pemerintah untuk membangun kampung. Penggalian CSR perusahaan secara maksimal dikerjakan dengan transparansi yang luar biasa dari tahun ke tahun. Kepada Radar Lamsel, Pulung Andri mengatakan, untuk penggunaan dana desa tahun 2017 di bidang pembangunan infrastruktur Desa Pemanggilan melakukan pengerasan badan jalan sampai dengan latasir dengan panjang sekitar 1.100 meter, yang dikerjakan pada tahap I dan pengerasan badan jalan menggunakan paving blok dengan panjang sekitar 150 meter. \"Semua pembangunan kami lakukan di Dusun Serbajadi II. Alhamdulillah, beberapa hari yang lalu Pak Wakil Bupati Nanang Ermanto sudah menyempatkan diri untuk melihat pembangunan kami yang menggunakan dana desa,\" katanya. Alasannya melakukan pengerasan jalan sampai dengan latasir adalah permintaan atau keinginan masyarakat. Pihaknya sudah menganjurkan untuk rigid beton dengan memberikan gambaran kekuatan daripada rigid beton tersebut, namun masyarakat lebih menginginkan pembangunan latasir. \"Selain itu, kami juga melakukan pembinaan-pembinaan seperti karang taruna, PKK dari pokja I sampai pokja IV, 12 Linmas, 36 guru ngaji dan perlengkapan enam posyandu yang kami isi semua alat-alatnya sampai obat-obatannya,\" jelas dia. Kemudian, ia mengimbau kepada masyarakat bahwasanya program ini tidak menyentuh semua masyarakat karena wilayah Desa Pemanggilan ini terbagi menjadi enam dusun. Kemudian, dari keenam dusun itu sudah bermusyawarah dan disetujui BPD untuk satu anggaran di fokuskan di satu dusun, agar kerjanya maksimal. \"Dengan adanya pembagunan yang telah kami lakukan khususnya warga sekitar bisa menjaga dan merawat jalan tersebut. Bahkan rencana kami akan mengeluarkan Perdes untuk pemortalan atau pembatasan kapasitas tonase maksimal tujuh ton,\" ujar Pulung. Selain itu, untuk membangun desa pihaknya tidak hanya mengandalkan dana desa tetapi juga dari penggalian CSR. Seperti hasil pembangunan CSR tahun 2014 dan 2015 menghasilkan pembangunan yang luar biasa banyaknya. Artinya dalam kurun waktu tiga tahun terakhir pihaknya mengebut pembangunan dari berbagai penjuru. \"Untuk tahun 2017 ini kami merencanakan musyawarah yang melibatkan tokoh masyarakat dan pihak perusahaan untuk menggali CSR yang ditujukan untuk membantu pembuatan batas desa dan dusun berupa tugu atau gapura,\" pungkasnya. (ADV)
Pantang Manja, Desa Pemanggilan Kebut Pembangunan
Rabu 09-08-2017,10:02 WIB
Editor : Redaksi
Kategori :