Banyumas Ciptakan Generasi Agamis dan Dinamis

CANDIPURO – Menjadi seorang Kepala Desa (Kades) bukan perkara mudah. Harus ada visi dan misi yang diusung agar lebih jelas arah dan tujuan sebuah desa. Untuk itu, Desa Banyumas Kecamatan Candipuro mengusung misi untuk menjadikan masyarakatnya agamis juga dinamis. Hal itu bukan tanpa alasan, dengan ditopang keberadaan pondok pesantren yang menjadi ladang ilmu bagi warga Banyumas, peran pemerintah desa tak kalah pentingnya untuk menciptakan generasi yang dimaksud. Dipimpin oleh Gunawan, Desa Banyumas menorehkan berbagai prestasi cemerlang. Tak tanggung-tanggung beberapa penghargaan sudah memenuhi etalase Desa Banyumas. Mulai dari juara I PKDRT, juara II pemanfaatan pekarangan, juara II Tanaman Obat Keluarga (Toga) dan juara II lingkungan berseih sehat. “Semua gelar juara yang kami dapat merupakan perlombaan tingkat provinsi. Itu semua tak lepas dari kekompakan serta kebersamaan yang dibangun oleh warga Banyumas,” ujar Gunawan kepada Radar Lamsel, kemarin. Kali ini misi Gunawan untuk sejalan dengan Pemkab Lamsel menciptakan kader-kader yang agamis ditunjukan dengan menggelar pengajian pada setiap even yang diadakan di desa. itu semua kata dia, semata untuk memberikan edukasi terhadap warga tentang nilai-nilai kehidupan. Selain agamis, generasi Banyumas juga diharapkan dinamis. Hal itu pula dibuktikan secara nyata dengan meraih penghargaan sebagai pelaksana kegiatan Pamsimas terbaik se-Lamsel. “Pemerintah desa memandang agamis dan dinamis akan terwujud dengan memperhatikan pendidikan tentunya,” paparnya. Jangan sampai dilupakan, lanjutnya bahwa Banyumas merupakan cikal-bakal keberhasilan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat pertama di Candipuro. Sebelum akhirnya gelar Open Defecation Free (ODF) menyebar ke seluruh desa di Candipuro. Selama dinahkodai oleh suami dari Lisnawati ini, Banyumas perlahan menjelma jadi desa yang kreatif dan inovatif. Bahkan dirinya juga menargetkan Banyumas menjadi salah satu lumbung pangan, dengan iklim pertanian yang cukup bagus di Banyumas. “Saat ini kami berupaya mensosialisasikan agar warga memanfaatkan pekarangan rumah, maupun lahan pertanian untuk bercocok tanam. Dengan pemanfaatan tepat, lumbung pangan yang diinginkan bisa dipenuhi dengan sendirinya,” paparnya. (ver)