Generasi Muda Harus Teladani Semangat Raden Intan II

Kamis 05-10-2017,23:43 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Redaksi

PENENGAHAN – Rangkaian kegiatan peringatan hari gugurnya Pahlawan Nasional Raden Intan II ke-161 ditutup dengan Marhaba yang digelar di Lamban Balak, Desa Kuripan, Kecamatan Penengahan, Kamis (5/10) kemarin. Turut hadir dalam acara itu Bupati Lamsel Dr.H. Zainudin Hasan, M.Hum dan Bupati Lamteng Mustafa beserta jajarannya. Kedua pemimpin kabupaten ini meminta dan mengajak generasai muda untuk meneladani semangat kepahlawanan Raden Intan II. Bupati Lampung Selatan Dr. H. Zainudin Hasan, M.Hum mengatakan, rangkaian kegiatan yang digelar dalam rangka memperingati hari gugurnya Pahlawan Nasional Raden Intan II harus mendapatkan perhatian khusus dari Pemkab Lamsel. Demikian juga dengan masyarakat adat yang harus dihidupkan kembali. Mulai dari pakaian dan kegiatannya. “Menghargai jasa pahlawan itu bukan hanya memperingati, tapi harus ada yang kita buat,” kata Zainudin saat diwawancari wartawan usai menghadiri Marhaba di Lamban Balak, Desa Kuripan, Kecamatan Penengahan, Kamis (5/10) kemarin. Pada kesempatan itu, Zainudin juga mengutarakan rencananya yang ingin memperluas lahan makan Raden Intan II Dusun Cempaka, Desa Gedung Harta. Ia berniat menjadikan makam Raden Intan II sebagai destinasi wisata di Kabupaten Lamsel. “Bisa dijadikan wisata religius nantinya. Rakyat harus diajak musyawarah dan nanti pemkab yang akan membayar lahannya,” lanjutnya. Di mata Zainudin, ada banyak hal yang bisa dijadikan contoh dari sosok Raden Intan II. Terutama dalam ucapan Raden Intan II kepada ibunda nya. Mak, api ubatni liom. Mati anakku. Yang artinya, bu, apa obat malu. Mati anakku. Dari kalimat itu, Zainudin mengartikan bahwa pemuda harus punya jati diri dan punya tekad, jangan mudah menyerah dan berjuanglah sampai dengan titik darah penghabisan. Menurut Zainudin, semua sifat itu sudah ada dan dibuktikan oleh pahlawan nasional Raden Intan II. “Raden Intan II meninggal diusia yang relatif muda, sekitar 24 tahun. Beliau meninggalkan cita-cita. Jadi bagi anak muda yang paham akan jasa pahlawan, maka tidak boleh melupakan jasa pahlawan. Jadi kalau setiap orang punya semangat perjuangan Insha Allah hidupnya tidak akan susah,” pungkasnya. Bupati Lamteng Mustafa pun mengaku senang bisa hadir dalam acara itu. Mustafa mengapresiasi rangkaian kegiatan yang digelar masyarakat Lamsel untuk mengingat jasa pahlawan nasional Raden Intan II. “Ini membuat saya kedepannya ingin menyambung tali silaturahmi dengan masyarakat pesisir, terutama dengan keluarga besar Raden Intan II. Kalau kita bicara Raden Intan II, maka kita bicara Lampung. Orang enggak akan mungkin ingat Lampung, orang bicara Raden Intan II pasti ingat Lampung. Inilah kebesaran Raden Intan II, dan siapa lagi yang melestarikannya kalau bukan kita,” kata Mustafa. Mustafa memberikan apresiasi kepada Bupati Lamsel Zainudin Hasan yang memperhatikan dan datang pada Marhaba peringatan gugurnya pahlawan nasional Raden Intan II di Desa Kuripan. Ia juga mendukung rencana Zainudin yang ingin memugar makam pahlawan Raden Intan II sehingga bisa menjadi aset wisata Provinsi Lampung, khusunya Lamsel. “Ini akan menjadi investasi yang baik untuk Lamsel,” pungkasnya. Mengenai rencana pengembangan Lamban Balak dan makam Raden Intan II yang akan diperluas menjadi destinasi wisata, Juru Bicara Lamban Balak Budiman Yakub, SE mengaku mendukung rencana itu. Untuk mewujudkannya, Budiman akan mencoba menghubungi pemilik lahan disekitar makam. “Kita akan coba, mereka mau atau tidak menjual. Dan kita harap ada kesadaran dari mereka. Rencana bapak bupati baik, supaya anak muda juga tetap bisa mengenang pahlawan. Anak muda harus mencontoh Raden Intan II. Salah satunya dengan mengisi setiap kegiatan yang lebih bermanfaat,” terangnya. Terkait kedatangan kedua bupati itu, Budiman mengaku senang. Namun, ia enggan mencampurkan masalah kedatangan Mustafa ke acara itu dan mengaitkannya dengan unsur politik. “Beliau kan mampir, jadi kami terima. Namun ini jangan dikaitkan dengan urusan politik, karena kami berada ditengah-tengah sebagai demokrasi. Terserah masyarakat, mana yang terbaik silahkan dipilih,” jelasnya. (rnd)

Tags :
Kategori :

Terkait