PALAS – Budidya ikan patin di Lampung Selatan kembali menggairahkan. Ini karena harga ikan air tawar ini cenderung stabil dibandingkan tahun lalu. “Saat ini harga ikan patin mulai stabil dibanding tahun 2017 lalu. Harga patin diangka Rp 13.500 per kilogram , untuk ukuran 800 gram per ekor” kata Aribun Sayunis salah satu pembudidaya ikan patin Desa Palasjaya, Kecamatan Palas, kepada Radar Lamsel, Sabtu (5/5). Kondisi ini memberikan semangat bagi para pembudidaya termasuk Aribun yang juga menjabat sebagai Ketua Asosiasi Pengusaha Catfish Indonesia (APCI) Lampung untuk merangkul pembudidaya ikan air tawar yang ada di Lampung Selatan. Aribun menerangkan, selain karena peningkatan konsumsi ikan, stabilnya harga juga dikarenakan ada kerjasama dengan PT. Central Protein Prima (CPP) yang mengolah daging ikan patin tanpa tulang (fillet). “Untuk memenuhi kebutuhan tersebut kami juga berkerjasama dengan pembudidaya yang lain dengan kontrak harga Rp13.500 pee kilogram,” ucapnya. Aribun menambahkan, budidaya ikan patin di Lampung Selatan cukup berpontesi. Terlebih saat ini pihakanya juga sedang melakukan pengembangan budidaya patin dengan memanfaatkan bekas galian lahan pasir yang ada diwilayah Kecamatan Sragi dan Lampung Timur. “Produsi ikan patin dari anggota APCI di Lampung mancapai 200 ton per bulan. Itu untuk memenuhi kebutuhan lokal saya. Saat ini kami sedang mengupayakan bagaimana hasil budidaya ikan patin yang ada di Lampung khusnya di Lamsel bisa masuk kekancah internasional dengan memanfaatkan bekas galian pasir,” ujarnya. Utuk tercapainya harapan tersebut Aribun berharap adanya dukungan pemerintah. “Untuk mewujudkanya, kami juga mengharapkan dukungan pemerintah untuk memberikan izin pemanfaatan lahan tersebut,” pungkasnnya. (Cw1)
Mulai Menggeliat, Bawa Budidaya Patin Kekancah Internasional
Senin 07-05-2018,06:20 WIB
Editor : Redaksi
Kategori :