Proyek Rehabilitasi Irigasi Rp 5,8 Milyar Tuai Polemik
--
WAYSULAN, RADARLAMSEL.DISWAY.ID – Proyek rehabilitasi jaringan irigasi Daerah Irgasi (D.I) Way Sulan, di Desa Talang Way Sulan, Kecamatan Way Sulan menuai polemik di masyarakat. Pasalnya pembangunan irigasi dari APBD Provinsi Lampung senilai Rp 5,8 Milyar itu dianggap tidak jelas.
Sejak pengerjaan rehabiltasi jaringan irigasi dari Dinas Sumber Daya Air Provinsi Lampung itu dimulai tak ada pemasangan papan informasi sebagai bentuk tranparansi. Papan informasi baru pihak rekanan CV. Saloui Pitu setelah ada kegaduhan di masyarakat.
“Banyak warga yang bertannya-tanya. Karena awal pengerjaan memang tidak ada papan informasi yang dipasang. Papan informasi dipasang baru-baru ini,” kata narasumber Radar Lamsel, Rabu (23/10) kemarin.
Meski pihak ketiga telah memasang papan informasi namun masyarakat Way Sulan mendapat informasi panjang irigasi yang direhabilitasi.
“Dipapan informasi juga tidak ada panjang irigasi yang direhab. Malah kami dapat informasi berapa panjang irigasi yang diperbaiki itu dari pengawas pengerjaan,” sambungnya.
Nara sumber ini mengungkapkan, total panjang jaringan irigasi yang mendapat rehabilitasi ini sekitar 2.000 meter. Di Desa Karang Way Sulan 1.300 meter, kemudian dilanjutkan di Desa Ngesti Karya hingga Desa Karang Pucung 700 meter.
Ia juga menganggap, anggaran senilai Rp 5.857.400.000 tersebut juga dianggap tidak sesuai yang hanya digunakan untuk merahabilitasi jaringan irigasi sepanjang 200 meter.
“Anggarannya terlalu besar itu karena ini tidak semua pembangunan dari awal, banyak rehabilitasi saja. Ya tidak sesuailah itu dengan pengerjaanya,” pungkasnya. (*)
Sumber: