Bersih Desa, Warga Dihibur Wayang Kulit

Rabu 23-09-2020,09:15 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Redaksi

JATI AGUNG - Dalam rangka bersih desa dan Tahun Baru 1 Muharam 1442 H (1 Syuro), warga Desa Karang Rejo dihibur oleh pertunjukan Wayang Kulit yang dilaksanakan di halaman rumah kepala desa setempat. Kepala Desa Karang Rejo Feriode menjelaskan, acara wayang kulit ini merupakan puncak bersih desa, setelah sebelumnya berbagai rangkaian kegiatan dilaksanakan. Misalnya selamatan desa dan doa bersama atau istighotsah. “Selain wujud syukur, bersih desa diharapkan menjadi salah satu upaya untuk melestarikan budaya Jawa dan menguatkan keanekaragaman, bersifat nasionalisme serta menguatkan nilai-nilai gotong-royong,” ucap Feriode, Selasa (22/9). Dia menegaskan, pagelaran wayang kulit ini merupakan bagian untuk ikut serta berpartisipasi dalam melestariakan budaya bangsa, sekaligus sebagai wujud kecintaan terhadap keberadaan suku, adat, seni, dan budaya. \"Kami berharap keharmonisan kerukunan dan kebersamaan masyarakat terjalin dengan erat dan penuh rasa persaudaraan dapat terus terpelihara. Kerukunan dan kebersamaan ini modal penting bagi kita untuk membangun Desa Karang Rejo,” tandasnya. Ditambahkan, pagelaran wayang diselenggarakan juga untuk mengedukasi sekaligus memperkenalkan kesenian wayang kepada generasi muda Desa Karang Rejo. Kegiatan ini menjadi bukti komitmen Pemerintah Desa Karang Rejo untuk terus melestarikan kebudayaan Indonesia yang indah ini. Lewat acara ini kami berupaya untuk membangkitkan kembali kepedulian masyarakat, khususnya para generasi muda untuk kembali menikmati wayang,” pungkasnya. Dia berharap melalui kegiatan bersih desa yang diisi dengan pagelaran wayang kulit ini, selain bisa menjadi sarana untuk pelestarian seni dan budaya daerah secara turun temurun, serta untuk menjalin keakraban dan tali silaturahim, juga dapat meningkatkan kekompakan serta persatuan dan kesatuan diantara sesama warga Desa Karang Rejo. “Wayang kulit ini sudah membudaya, bukan saja di dalam negeri, namun juga sudah mendunia. Pagelaran wayang kulit ini bukan sekadar sebagai tontonan semata, namun juga mengandung filosofi dan sarat dengan tuntunan hidup sehari-hari,” katanya. (Kms)

Tags :
Kategori :

Terkait

Terpopuler

Senin 02-12-2024,08:21 WIB

Iklan Kehilangan