NATAR - Menyikapi banyaknya isu tentang uang terimakasih dari penerima bantuan atau Pungutan liar (Pungli) baik itu BLT, BST, PKH maupun BPNT di Kabupaten Lampung Selatan yang dilakukan perangkat desa. Kepala Desa (Kades) Negara Ratu Herry Putra langsung mengumpulkan seluruh Kepala dusun(Kadus) untuk tidak melakukan hal serupa. \"Sekalipun Rp 10 ribu per orang, saya minta jangan dilakukan,\" tegasnya saat memberi arahan kepada 14 kadus, Selasa (6/10). Menurut dia, uang yang diambil dari para penerima bantuan itu tidak akan berkah untuk para kadus. \"Kalaupun ada yang inisiatif ngasih, itu juga harus ditolak. Katakan uang kadus sudah banyak,\" ungkapnya. Hal itu tambah dia, justru akan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap kadus. \"Kadus lebih berwibawa kalau begitu, uangnya cuma sedikit justru menjelekkan nama kadus,\" tuturnya. Pria yang akrab disapa Kanjeng Enggung itu berharap kadus-kadus dan perangkat didesanya memahami bahwa insentif ataupun gaji yang diberikan oleh pemerintah saat ini kompensasinya agar tidak ada pungli dilevel dusun dan desa. \"Saya kira kadus dan perangkat desa harusnya bersyukur dengan tunjangan yang saat ini, jadi tidak perlu uang rakyat juga diminta walaupum serupiah,\" terangnya kembali. Enggung mengingatkan jika ada laporan dari masyarakat terkait pemotongan tersebut maka dirinya tidak akan segan-segan untuk memberhentikan perangkat desa tersebut. \"Urusan bantuan ini saya harap Desa Negara Ratu jangan ada masalah,\" pungkasnya. (kms)
Kades Minta Kadus Tolak Pemberian Warga
Kamis 08-10-2020,09:40 WIB
Editor : Redaksi
Kategori :