Februari Puncak, April Berakhir

Senin 08-02-2021,09:25 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Redaksi

KALIANDA - BMKG Provinsi Lampung menyatakan bahwa musim hujan tahun ini akan berakhir pada April mendatang. Namun, Lembaga Pemerintah Non Departemen Indonesia ini memprakirakan Februari merupakan puncak musim hujan. Lampung Selatan sendiri merupakan satu, dari sekian banyak wilayah penghujan. Dalam keterangannya, BMKG menyatakan Kabupaten Lampung Selatan merupakan wilayah yang berpotensi hujan lebat, yang dapat disertai kilat/petir, dan angin kencang. Keterangan tersebut berlaku pada tiga tanggal, yaitu 5, 6, dan 7 Februari 2021. Bumi Khagom Mufakat selalu masuk di dalam tiga tanggal tersebut. \"Februari ini memang kita prakirakan puncaknya,\" ujar Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Lampung, Rudi Harianto, S.Kom.,M.Si saat dihubungi Radar Lamsel, Minggu (7/2/2021). Namun sayang, pria yang akrab disapa Rudi ini mengaku tidak bisa menunjukkan titik-titik wilayah yang rawan banjir. Meski demikian, BMKG menyampaikan informasi kepada masyarakat untuk berhati-hati. Apalagi tempat atau wilayah yang pernah mengalami genangan air ataupun banjir. \"Pesan kami, harus lebih berhati-hati dan waspada. Itu saja. Kalau titiknya, kami tidak punya info pasti,\" katanya. Pada akhir tahun 2020 lalu, BMKG menyataman bahwa wilayah Lampung telah masuk musim hujan. Menurut prakiraan, hujan periode 2020/2021 cenderung bersifat di atas normal. Artinya curah hujannya bakal lebih banyak jika dibandingkan dengan musim hujan sebelum-sebelumnya. Kondisi tersebut berlaku untuk kabupaten, dan kota di seluruh provinsi Lampung tanpa terkecuali. Termasuk Lampung Selatan. Perubahan curah hujan, menurut prediksi BMKG, akan memasuki puncaknya pada Januari-Februari 2021 mendatang. Masyarakat wajib mempersiapkan diri untuk menghadapi pelbagai gangguan di tengah kondisi alam. Ada beberapa bencana yang masuk dalam kategori bencana hidrometeorologi. Kemungkinan bencana yang bisa timbul di musim penghujan yaitu banjir, banjir bandang, genangan air, tanah longsor, angin kencang, hingga angin puting beliung yang terjadi di sejumlah wilayah. Masyarakat maupun pihak-pihak seperti dinas, dan instansi terkait sebisa mungkin melakukan mitigasi dini. Langkah ini dilakukan agar dapat memberikan edukasi kepada masyarakat bagaimana cara menyelamatkan diri ketika berhadapan dengan bencana, sekaligus mengurangi risiko yang lebih besar. (rnd)  

Tags :
Kategori :

Terkait

Terpopuler

Senin 02-12-2024,08:21 WIB

Iklan Kehilangan