PENENGAHAN – Penyakit diare mendominasi keluhan pasien di Puskesmas Rawat Inap (PRI) Kecamatan Penengahan pasca lebaran ini. Timbulnya kondisi itu diyakini akibat pengaruh makanan dan pola makan yang kurang teratur selama hari raya Idul Fitri lalu. Kepala UPT PRI Penengahan Syaiful Anwar, S.Km mengatakan, hingga H+ 9 pasca lebaran masih banyak masyarakat yang mengunjungi PRI Penengahan untuk melakukan pemeriksaan. Berdasarkan data, penyakit diare paling banyak diderita pasien yang mengunjungi PRI Penengahan untuk mendapatkan perawatan. “Dibandingkan penyakit yang lain, diare paling banyak dialami pasien yang berobat ke sini,” kata Syaiful Anwar kepada Radar Lamsel, Selasa (4/7). Menurut Syaiful, tingginya angka kasus diare yang terjadi di Kecamatan Penengahan disebabkan dari pola makan yang tidak teratur. “Daya tahan tubuh juga berpengaruh dan bisa juga menimbulkan diare,” terangnya. Sejak bulan Mei hingga Juli ini, tercatat ada 464 kasus diare yang diderita oleh pasien. Pada bulan Mei tercatat 158 kasus, Juni sebanyak155 kasus dan Juli sebanyak 151 kasus. “Data itu tercatat selama tiga bulan terakhir. Rata-rata pasien yang berobat mecapai 5 hingga 7 orang perhari,” katanya. Selain diare, lanjut Syaiful, ada juga kasus penyakit lain yang ditangani oleh PRI Penengahan. Seperti hipertensi, diabetes, kecelakaan lalu lintas (KLL), gastritis, flu, batuk dan pilek. Namun, sejumlah penyakit yang disebutkan itu tidak memiliki separah kasus diare. “Itu semua penyakit yang kami tangani, tetapi jumlah kasusnya tidak sebanyak kasus diare,” jelasnya. (rnd)
Usai Lebaran, Penyakit Diare Mendominasi di Penengahan
Rabu 05-07-2017,08:44 WIB
Editor : Redaksi
Kategori :