Pembangunan Jembatan di Candipuro Tak Transparan

Senin 18-09-2017,09:41 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Redaksi

CANDIPURO – Warga Desa Rantau Minyak Kecamatan Candipuro mempertanyakan proyek pembangunan jembatan penghubung Rantau Minyak – Batuliman Indah, yang dinilai tidak transparan. Sebab pembangunan infrastruktur jembatan terebut tidak diketahui bersumber dari dana apa. Seharusnya proyek itu dipublikasikan atau bahkan dipasang rancangannya sebagai sarana informasi untuk masyarakat. “Bila perlu dipasang rancangan pembangunannya, mulai dari awal pembangunan hingga akhir. Nah ini nama penanggungjawab proyek saja kami nggak tahu,” kata Afrizal (28) warga Rantau Minyak kepada Radar Lamsel, (16/9). Ditambah lagi kata dia, jika pos APBN, maka harus melibatkan warga sekitar. Nah ini , rekanan penanggungjawab tak mempekerjakan warga sekitar. “Warga sini belum diberdayakan, padahal desas-desusnya anggaran untuk jembatan itu Rp 2 M,” beber dia. Meski sudah hampir sepekan proyek tersebut dikerjakan, akan tetapi Afrizal mengaku heran. Pasalnya baik plang proyek maupun informasi tambahan terkait nominal tidak dipublikasikan. “Indikasinya tentu syarat penyelewengan, apalagi laporan tertulis ke desa tidak ada,” kata dia. Sementara Camat Candipuro Wasidi SE, mengaku belum ada pihak yang melapor terkait pekerjaan tersebut. hingga kini kata dia, baru pemerintah desa saja yang mendapat laporan. “Itupun secara lisan,” ungkapnya. Mantan Sekcam Sidomulyo itu menyayangkan sikap rekanan yang tak mengindahkan peraturan dasar seperti pemasangan plang proyek. “Dari plang proyek itu warga bisa tahu, lamanya pengerjaan sampai biaya pembangunan. Sebab kalau benar itu dari APBN berarti kucuran dana tidak main-main untuk pembangunan jembatan itu,” katanya lagi. Wasidi pun berjanji akan segera melakukan monitoring ke lokasi pembangunan eks jembatan gantung penghubung dua desa itu. jika tidak diawasi dan disidak kata Wasidi, pembangunan itu dikhawatirkan mengecewakan warga setempat. “Besok (hari ini red) kami akan meninjau lokasi pembangunan jembatan itu. Agar ada kejelasan siapa penanggungjawabnya, kalau penanggungjawabnya sudah diketahui masyarakat bisa menuntut jika pekerjaan tidak memuaskan,” imbuhnya. Sementara Kepala Desa Rantau Minyak Wartono mengatakan, sejauh ini baru laporan lisan saja yang disampaikan oleh pekerja proyek tersebut. “Kalau laporan tertulis belum ada, kenapa kami katakan laporan tertulis? Sebab dari laporan itulah kami dapat mengetahui siapa yang mengerjakannya. Jadi ketika ada warga yang bertanya kami bisa menjelaskan,” terangnya. (ver)

Tags :
Kategori :

Terkait