PENENGAHAN - Direktorat Pendidikan Keaksaraan dan Budaya Baca Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyatakan masyarakat Kabupaten Lampung Selatan masih banyak yang mengalami buta aksara. Kepala sub direktorat pendidikan keaksaraan dan budaya baca Dr. Khastum, M.Pd mengatakan, berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) Pusat, sedikitnya masih ada 4.165 warga Lamsel yang masih buta aksara. Untuk memperkecil angka buta akasara tersebut, Khastum mengatakan pihaknya akan terus memantau perkembangannya dan menggagas program buta aksara di bumi Khagom Mufakat. “Hampir 5.000 warga itu masih buta aksara. Tapi kami akan terus memantau, bahkan membantu masyarakat yang buta aksara dengan program-program pemberantasan buta aksara,” kata Khastum saat diwawancarai Radar Lamsel usai launching Kampung Literasi di Desa Pasuruan, Kecamatan Penengahan, kemarin. Khastum melanjutkan, program pemberantasan buta aksara yang akan dilakukan adalah mulai dilakukan pada tahun 2018 mendatang. Ditahun itu, Direktorat pendidikan keaksaraan dan budaya baca akan mengadakan program keaksaraan dasar dan keaksaraan lanjutan. “Itu yang akan kita gagas ditahun 2018,” lanjutnya. Selain peningkatan dibidang keaksaraan, lanjut Khastum, pihaknya juga akan menggelar program dalam upaya meningkatkan kemampuan para pengelola kampung literasi dan pegiat literasi dibidang mengelola Taman Baca Masyarakat (TBM). “Makanya, 2018 kita tingkatkan program magang. Supaya semuanya bisa kita tingkatkan kemampuannya,” pungkasnya. (rnd)
4.165 Warga di Lamsel Masih Buta Aksara
Rabu 20-09-2017,08:53 WIB
Editor : Redaksi
Kategori :