CANDIPURO – Defisit air mulai mengancam wilayah pertanian dikecamatan Candipuro. Kekeringan itu terlihat jelas saat debit air Sungai Way Katibung semakin berkurang. Bahkan kondisi terakhir sungai yang sering membanjiri persawahan di Candipuro tatkala hujan, saat ini kering, Minggu (24/9). “Sudah satu bulan ini mas sungai jadi kering, puncaknya ya pada minggu ini nyaris tak ada air yang mengalir,” kata Purwanto (40) saat ditemui Radar Lamsel dibantaran Sungai Way Katibung, kemarin. Kondisi kekeringan makin terasa saat hujan yang dinantikan tak kunjung turun. Warga diwilayah tersebut mulai cemas lantaran air sumur dipemukiman warga juga sudah mulai surut. “Kalau untuk sumur sih belum kering benar, masih bisa diandalkan. Tapi kami (warga red) sudah mulai mengirit pemakaian air bersih,” terangnya. Mas Pur sapaannya, mengatakan, meski kekeringan sudah mulai terasa namun keberuntungan masih berpihak pada petani diwilayah Candipuro. Sebab kata dia, percepatan musim tanam menghasilkan panen tepat waktu. “Musim gaduh kali ini petani sebagian besar sudah panen, walaupun masih ada juga yang tak bisa diselamatkan karena kekeringan. Tapi masih lebih banyak yang selamat dari kekeringan ya,” ungkapnya. Sementara Subhan (38) petani asal Desa Banyumas tak menampik hasil panen kali ini bagus dikarenakan petani dikejar deadline. Pasalnya jika tidak dilakukan percepatan tanam dapat dipastikan petani di Candipuro gagal panen akibat kekeringan. “Ada beberapa petak tanaman padi yang mati karena kekeringan, tapi itu disebabkan keterlambatan proses tanam dan berbenturan dengan kemarau panjang,” ujarnya. Baik Purwanto maupun Misbah saat ini harap-harap cemas dengan kondisi lahan yang kering. Diakui mereka warga mulai menghemat pemakaian air sumur sebagai antisipasi musim kemarau panjang. Ironisnya Sungai Way Katibung yang sering menyebabkan banjir justru mengalami kekeringan terparah di tahun ini. Hingga berita ini diturunkan Kepala UPT Pertanian Candipuro Legiyem, belum bisa dimintai keterangan terkait lahan persawahan yang gagal penen disebabkan kekeringan. Saat dihubungi Radar Lamsel melalui sambungan telepon, handphonenya dalam keadaan tak aktif. Sementara Camat Candipuro Wasidi mengklaim kekeringan yang melanda wilayah Candipuro sebenarnya tidak berdampak pada hasil pertanian. Sebab kata dia petani di Candipuro saat ini menggunakan sumur bor. “Hasil panen kali ini bagus, karena sebagian besar persawahan tadah hujan yang dibantu dengan sumur bor, tapi terus terang saat ini kami sudah mulai khawatir akibat kekeringan,” ungkapnya. (ver)
Way Katibung Kering, Petani Mulai Cemas
Senin 25-09-2017,09:14 WIB
Editor : Redaksi
Kategori :