Kerukunan Umat Beragama Kunci Ciptakan Rasa Aman dan Damai

Kerukunan Umat Beragama Kunci Ciptakan Rasa Aman dan Damai

FKUB Lamsel Sosialisasi di Kecamatan Ketapang

KETAPANG – Kerukunan antar umat beragama menjadi kunci terciptanya rasa aman dan damai dilingkungan masyarakat. Untuk menjaga kerukunan, keamanan dan damai adalah tanggungjawab bersama ditengah-tengah masyarakat. Demikian yang dikatakan Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Lampung Selatan Dr. KH. Ahmad Rafiq Udin, S.Ag, MSI saat menggelar sosialisasi FKUB diaula kantor Kecamatan Ketapang, Rabu (21/11) kemarin. FKUB Lamsel mengajak kepada seluruh lapisan masyarakat dan tokoh agama untuk saling menghormati perbedaan pemeluk keyakinan. “Perbedaan itu indah. Mari kita jadikan sesuatu perbedaan itu untuk saling mengisi dan saling menghormati untuk menjaga kerukunan, keamanan sehingga tercipta kedamaian,” kata pimpinan Pondok Pesantren Ushuludin ini kepada tokoh agama dan tokoh masyarakat yang hadir dalam acara itu. Dalam kesempatan itu, FKBU Lamsel juga mensosialisasikan tugas dan fungsi FKUB Lamsel terhadap umat beragama di Lamsel. Selain itu, FKUB Lamsel juga mensosialisasikan persyaratan mendirikan rumah ibadah bagi umat beragama dan program kerja FKBU Lamsel kedepannya. “Menjaga kerukunan antar umat beragama tidak hanya tugas FKUB. Namun, kami siap menampung aspirasi masyarakat dan ormas keagamaan untuk kemajuan umat beragama di Lamsel. Untuk mendirikan rumah ibadah sudah diatur dalam surat keputusan bersama Kementerian Agama dan Kementerian Dalam Negeri. Jadi, syaratnya sudah jelas. Salah satu syaratnya adalah daftar nama KTP pengguna rumah ibadah paling sedikit 90 orang dan dukungan masyarakat setempat minimal 60 orang,” terangnya. Ketua FKUB Kecamatan Ketapang Suyono mengatakan, Kecamatan Ketapang memiliki beragam suku dan agama. Hingga saat ini, lanjut Suyono yang juga Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Ketapang ini mengatakan, kerukunan antar umat beragama di Kecamatan Ketapang tetap terjaga dengan baik. “Kecamatan Ketapang seperti Indonesia mini. Berbagai suku dan agama ada. Namun mereka hidup rukun, aman dan damai. Segala persoalan yang timbul segera diselesaikan dengan baik antar tokoh umat beragama,” pungkasnya.(man)

Sumber: