Pemkab Pesawaran Dampingi Biaya Pengobatan Bayi Penderita Hidrosefalus

Pemkab Pesawaran Dampingi Biaya Pengobatan Bayi Penderita Hidrosefalus

BANDARLAMPUNG - Seorang bayi berusia enam bulan warga Gedong Dalom, Kurungan Nyawa, Pesawaran, M Ramadhan hanya bisa menagis karena didianosa dokter mengindap Hydrosefalus dan  Cousa Crouzon Syndrome.
 
Terlihat, Kondisi Rama (panggilan nya) Kedua indera penglihatanya membesar, seolah hendak keluar dari rongga mata. 
 
Orang tua bayi Ramadan, Rediansyah (35) menjelaskan, bahwa anak pertamanya menderita bola mata nyaris keluar dan ditambah hidrosefalus sejak berusia lima bulan.
 
\"Waktu lahir dia (Ramadan, red) dalam keadaan normal dan nggak ada indikasi kalau menderita hidrosefalus. Dan bagian matanya juga nggak sebesar seperti sekarang ini,\" Kata buruh serabutan ini, di RSUDAM ruang Alamanda, Kamis, (23/1).
 
Redi juga menuturkan, bayi laki-lakinya itu mengalami iritasi pada bagian matanya sejak satu bulan terakhir, dan mengalami pembengkakan dibagian kedua bola matanya diikuti kepala yang ikut membesar tidak seperti balita pada umumnya. 
 
\"Awalnya kami biasa saja melihat kondisi anak saya ini. Tapi semakin lama tiba-tiba bagian kedua matanya mengeluarkan cairan hingga membengkak,\" tuturnya. 
 
Putra dari pasangan Redi dan Weni Susanti ini diagnosa dokter terkena penyakit hidrosefalus, dan sudah menjalani di RSUDAM selama 15 hari serta memerlukan uluran tangan untuk biaya pengobatan anaknya.
 
\"Disini sudah 15 hari, Saya bingung dari mana untuk biaya pengobatannya. Saya hanya buruh serabutan, sedangkan istri cuma ibu rumahtangga. Kami hanya bisa pasrah saja,\" terangnya.
 
Diakuinya bahwa keluarganya sangat membutuhkan uluran tangan dermawan untuk membantu biaya operasi putra sematawayangnya itu.
 
\"Kalau ada yang mau kasih bantuan saya terima. Malah saya ucapakan terimakasih sudah mau bantu untuk kesembuhan anak saya,\" ujarnya.
 
Dia menambahkan, hingga saat ini anaknya belum dapat ditangani oleh dokter. Pasalnya, kondisi putranya belum sehat ataupun dari pemerintah setempat untuk membantunya,
 
\"Belum banyak yang ditangani dokter, soalnya dia (Rama, red) sedang sakit batuk dan pilek. Jadi sementara ini baru dipasang selang infus saja, dari manapun belum ada atau pemerintah sekalipun,\" tandasnya. 
 
Terpisah dokter yang menangani Rama, dr Sulyaman, Sp. B.S melalui Kabag Humas RSUDAM Akhmad Safri mengungkapkan bahwa bayi berusia enam bulan itu tidak hanya menderita Hyrosefalus murni tapi juga menderita kelainan bawaan sejak lahir atau Cousa Crouzon Syndrome.
“ jadi Rama ini tidak murni hydrosefalus saja tapi ada syndrome itu, yang merupakan kelainan bentuk kepala atau tengkorak dan terjadi sejak bawaan sejak lahir,” ungkapnya.
 
Awalnya dokter rumah sakit tipe B itu akan melakukan pemasangan selang 
Ventriculoperitonea (VP) Shunt namun untuk saat ini tindakan tersebut belum bisa dilakukan karena kondisi Rama yang kurang baik, terlebih peralatan yang masih dalam perbaikan.
 
 
“rencana nya akan pasang selang Vp Shunt tapi belum memungkinkan karena kita harus lakukan perbaikan umum, karena ada masalah juga pada cairan elektrolit dan pernafsan nya,” terang dia.
 
Untuk itu pihak rumah sakit merencanakan untuk merujuk bayi Rama ke Rumah sakit Jakarta.
 
“kita rencanakan Rama akan segera dirujuk ke Jakarta untuk menjalani operasi, ‘ pungkasnya.
 
Dan Bagi Donatur yang ingin menyubangkan tali asih untuk Pengobatan Ramadhan bisa langsung datang ke RSUDAM ruang Alamanda, lantai 4 atau bisa menghubungi Ayah Rama di 089647557795. (Esn)

Sumber: